REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Misi untuk mengembangkan kualitas pondok-pondok pesantren di Sumatra Utara (Sumut) terus dikebut sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Sumut. Salah satunya dengan ikut serta dalam pembangunan ruang kelas Pondok Pesantren Tahfidz Abu Farhan di Patumbak Dua, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Koordinator Wilayah SDG Sumut, Randi Hermawan mengatakan kegiatan ini bertujuan agar para santri bisa lebih nyaman saat belajar ketika ruang kelasnya rampung dibangun.
"Dengan terfasilitasi santri untuk belajar, dari situ atas kenyamanan belajar tersebut dapat membentuk santriwan dan santriwati yang unggul. Untuk memberikan mutu yang terbaik untuk pondok pesantren," kata Randi, seperti dinukil dari Kantor Berita Antara pada Rabu (13/9/2023).
Dengan ruangan belajar yang lebih memadai, santri bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar. Randi mengatakan, hal ini bisa berdampak langsung dalam mencetak lulusan santri yang unggul dan berkompeten.
Diketahui relawan SDG Sumut melakukan aksi gotong royong untuk membangun ruangan kelas ponpes. Relawan juga turut memberikan sejumlah bantuan material bangunan untuk mendukung pembangunan tersebut.
Total, sebanyak 30 sak semen dan tiga ribu batu bata diberikan oleh relawan kepada pihak ponpes. Bantuan ini pun menjadi bentuk kepedulian relawan SDG untuk pengembangan dan peningkatan kualitas ponpes di Sumut.
Sementara itu, pimpinan Ponpes Tahfidz Abu Farhan, Rusli membenarkan akan kebutuhan ruangan belajar dari ponpesnya. Ponpesnya tersebut terus mengalami peningkatan jumlah peserta didik. Sehingga ruangan yang ada, tidak memadai untuk menampung seluruh santri.
Rusli pun menyampaikan terima kasihnya kepada SDG Sumut. Dia mengaku sangat terbantu dengan hadirnya bantuan dari sukarelawan.
"Berterima kasih sekali, dengan bantuan adanya bantuan ini. Lagi ada bangunan untuk membuat ruangan belajar santri. Bantuan yang diberikan ini sangat bermanfaat dan berguna. Insyaallah untuk santri kami, semoga mereka nyaman berada di asrama, dan nyaman belajarnya di pesantren," ujar Rusli.
Ikuti Whatsapp Channel Republika