Rabu 13 Sep 2023 18:50 WIB

Sekolah di Florida Singkirkan 300an Buku LGBTQ

Ada 1.200 keberatan yang diajukan oleh orang tua murid terkait buku LGBTQ

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Simbol penolakan lgbt.
Foto: Republika
Simbol penolakan lgbt.

REPUBLIKA.CO.ID,  TALLAHASSEE -- Distrik sekolah di Florida menyingkirkan sekitar 300an buku dari rak-rak perpustakaan ke dalam daftar "materi yang dihapus atau dihentikan" yang dirilis oleh departemen pendidikan negara bagian tersebut pada akhir bulan lalu. Sekitar 300an buku yang dihapuskan tersebut merupakan buku-buku bacaan bertemakan LGBTQ bagi anak.

Penyingkiran tersebut dipicu oleh lebih dari 1.200 keberatan yang diajukan oleh orang tua murid sekolah negeri atau penduduk Florida lainnya, menurut dokumen Departemen Pendidikan Florida setebal 16 halaman yang menyertakan daftar buku tersebut.

Judul-judul yang disingkirkan termasuk puluhan buku dengan topik atau karakter LGBTQ dan beberapa pemenang penghargaan buku bergengsi, termasuk Hadiah Pulitzer.

Caily Myers, juru bicara Departemen Pendidikan Negara bagian Florida, mengatakan, "Florida tidak melarang buku- buku itu." Hanya saja buku-buku tersebut tidak diizinkan dibaca anak-anak.

"Daftar tersebut terdiri dari informasi yang diberikan oleh setiap distrik sekolah tentang buku-buku yang mereka hapus berdasarkan keberatan dari orang tua atau penduduk di daerah tersebut dengan menggunakan proses distrik mereka," ujarnya, seraya menambahkan bahwa ini adalah tahun pertama departemen pendidikan negara bagian tersebut mengumpulkan informasi tentang keberatan buku yang diterima distrik sekolah.

Dari 67 kabupaten di Florida, distrik sekolah di 21 kabupaten telah menghapus buku-buku bertemakan LGBTQ tersebut pada tahun ajaran terakhir kemarin, dengan lima distrik menghapus lebih dari 10 buku. Clay County, di bagian timur laut negara bagian itu, melarang paling banyak judul buku, dengan 177 buku, diikuti oleh Martin County, di bagian tenggara, dengan 98 buku.

Jennifer DeShazo, juru bicara Martin County School District, mengatakan bahwa distrik tersebut menghapus buku-buku tersebut untuk mematuhi pelaksanaan undang-undang Hak Orang Tua dalam Pendidikan, yang oleh para kritikus dijuluki sebagai undang-undang "Jangan Katakan Gay". Tindakan tersebut, yang mulai berlaku pada bulan Juli tahun lalu, membatasi pengajaran tentang isu-isu LGBTQ di sekolah-sekolah di negara bagian.

Meskipun sekolah-sekolah di Martin County tidak dapat memberikan kepada para siswa salah satu dari 98 buku yang ada dalam daftar distrik tersebut, DeShazo mengatakan bahwa para siswa diperbolehkan untuk membawa buku-buku pribadi mereka dari rumah.

Juru bicara Clay County School District juga mengutip apa yang disebut sebagai hukum Don't Say Gay di Florida bersama dengan Florida House Bill 1467. Aturan yang mengizinkan orang tua atau penduduk suatu wilayah di Florida untuk mengajukan gugatan terhadap buku-buku sekolah. Alhasil sebagai tanggapan atas permintaan orang tua murid setidaknya 177 buku yang disingkirkan di distrik tersebut.

Juru bicara Distrik Sekolah Manatee County, yang menyingkirkan 25 buku dari rak-rak sekolahnya tahun ajaran lalu, juga merujuk pada House Bill 1467 sebagai tanggapan atas permintaan komentar terkait penghapusan tersebut. Perwakilan dari dua distrik sekolah lain yang menghapus lebih dari 10 buku - Flagler Schools, yang menghapus 11 buku, dan Distrik Sekolah Osceola County, yang menghapus 21 judul buku.

Undang-undang Hak Orang Tua dalam Pendidikan, yang ditandatangani oleh Gubernur Florida Ron DeSantis tahun lalu, melarang pengajaran orientasi seksual atau identitas gender di sekolah. Atau dengan cara yang tidak sesuai dengan usia atau perkembangan siswa sesuai dengan standar negara bagian." 

Juru bicara DeSantis, yang saat ini Gubernur Florida tersebut sedang berkeliling negara bagian AS, dalam rangka kampanye Pilpresnya, tidak menanggapi permintaan komentar. Namun undang-undang tersebut telah diperluas tahun ini dengan melarang pengajaran pengenalan LGBTQ di taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement