REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BP Batam menyatakan tetap akan melanjutkan proyek Rempang Eco-City. Pemerintah pusat akan ikut turun tangan untuk membantu kelancaran proyek sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto, menuturkan sesuai jadwal proyek Rempang Eco-City dimulai pada Februari 2023 dengan pembangunan menara. Namun demikian, kendati telah lewat beberapa bulan lantaran pembebasan lahan yang belum berjalan, ia optimistis pembangunan kawasan tetap berjalan sesuai rencana.
Ia mengatakan, proyek terdekat lainnya yang akan dilakukan yakni pembangunan industri pabrik kaca seluas 2.000 hektare sekitar bulan Mei-Juni 2024. “Sementara ini masih kita jadwalkan sesuai schedule, kelihatannya pemerintah pusat juga akan membantu memfasilitasi dan mensosialisasikannya,” kata Enoh saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Enoh mengatakan, sesuai komitmen awal, total nilai investasi di Rempang Eco-City sebesar 11,6 miliar dolar AS untuk pembangunan industri silika kaca dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Ke depannya target investasinya sebesar Rp 381 triliun dengan luas keseluruhan lahan 7.000 hektare,” katanya.