Rabu 13 Sep 2023 22:26 WIB

Soal Koalisi PKB-PKS, Peneliti BRIN: Tidak Ada Musuh Selamanya

Peneliti BRIN sebut koalisi PKB-PKS menunjukkan tidak ada yang jadi musuh selamanya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kanan) bersama capres Anies Baswedan (kiri) dan cawapres Muhaimin Iskandar. Peneliti BRIN sebut koalisi PKB-PKS menunjukkan tidak ada yang jadi musuh selamanya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kanan) bersama capres Anies Baswedan (kiri) dan cawapres Muhaimin Iskandar. Peneliti BRIN sebut koalisi PKB-PKS menunjukkan tidak ada yang jadi musuh selamanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan, segala hal dapat terjadi dalam perpolitikan di Indonesia. Salah satunya adalah saat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berepeluang besar akan berada dalam satu koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dinamika politik itu terlihat Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang dinarasikan sebagai pengkhianatan Partai Nasdem. Hingga dideklarasikannya Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan.

Baca Juga

"Politik penuh kejutan ya dan apa yang terjadi di koalisi ini menunjukkan bahwa dalam politik ya bisa terjadi. Tidak ada teman selamanya, tidak ada musuh selamanya, yang ada adalah kepentingan-kepentingan," ujar Firman.

Ia juga menyoroti berpeluangnya PKB dan PKS yang akan berada dalam satu koalisi pengusungan Anies-Muhaimin. Padahal, kedua partai politik itu memiliki dua massa Islam yang berbeda.