REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Nabi Ayyub adalah salah satu hamba yang disayangi Allah SWT. Kekayaan di dunia tak menghalanginya untuk beribadah kepada Allah SWT, bahkan beliau tak pernah melewatkan bermunajat kepada Allah SWT.
Iblis semoga Allah SWT melaknatnya tak senang dengan ibadah Nabi Ayyub AS. Ia memohon izin kepada Allah untuk menggoda dan menjerumuskannya ke dalam golongan orang-orang yang sesat dan ingkar.
Iblis mengira, ibadah yang dikerjakan Nabi Ayyub AS itu disebabkan kekayaan yang melimpah dan anak yang banyak serta istri yang selalu setia. Oleh karena itu, Iblis ingin menggodanya agar Ayyub tersesat. Berikut ini seputar godaan yang dilakukan iblis terhadap Nabi Ayyub:
Allah SWT memberikan izin kepada Iblis untuk menggoda Nabi Ayyub. Dan, Allah SWT juga mengujinya dengan sakit yang sangat parah dan menjijikkan. Di antaranya berupa penyakit kulit. Ulat-ulat pun banyak yang menikmati penderitaan Nabi Ayyub itu.
Secara perlahan, harta-hartanya berkurang dan akhirnya habis. Anak-anaknya diwafatkan oleh Allah. Istrinya pun meninggalkan Nabi Ayyub karena tak sanggup dengan bau penyakit yang diderita suaminya.
Ditambahkan oleh Ibnu Katsir, yang mengutip pendapatnya Ibnu Asakir, Ayyub memiliki sejumlah tanah. Disebutkan, seluruh wilayah Batsinah di daerah Hauran dimiliki Nabi Ayyub.
Baca juga: 5 Fakta Ini Jelaskan Mengapa Bangsa Romawi Diabadikan dalam Alquran
Kemudian, kenikmatan itu diambil darinya dan ia diuji dengan berbagai musibah. Tubuh Nabi Ayyub semuanya terkena penyakit. Hampir tak ada secuil pun anggota badannya yang sehat, kecuali lisan dan hatinya. Dengan lisan dan hatinya itu, dia berdzikir kepada Allah SWT.
Semua ujian itu tak menggoyahkan Nabi Ayyub AS. Bukannya menghentikan ibadah, Nabi Ayyub malah semakin giat melaksanakan ajaran Allah. Nabi Ayyub yakin bahwa semua itu adalah ujian Allah untuk menguji kesabarannya.
Baca juga: Bagaimana Laut Merah Bisa Terbelah oleh Tongkat Nabi Musa? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Dalam suatu riwayat, disebutkan, saking sabarnya Nabi Ayyub, konon ketika ada ulat yang terjatuh dari badannya, dia akan mengambil ulat itu dan meletakkan kembali ke tempat tubuhnya yang digigit. Ia pun semakin rajin dan giat melaksanakan ibadahnya. Karena kesabarannya dalam menghadapi ujian itu, Allah SWT pun memujinya.
إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ ''Sesungguhnya, Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya, dia amat taat (kepada Tuhan-Nya).'' (QS Shad [38]: 44).
Sejumlah ulama menyatakan, dia dinamakan Ayyub karena kesabarannya dalam menghadapi musibah dan bencana.