REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Paul Pogba menjalani pemeriksaan rutin usai laga pertama Serie A Italia musim 2023/2024 melawan Udinese, Agustus lalu. Pogba tidak bermain dalam partai tersebut, tetapi hasil tesnya menunjukkan ada substansi testosteron yang berlebih, indikasi penggunaan doping.
Akibatnya, Juventus menjatuhkan sanksi awal berupa skorsing menanti hasil tes kedua. Jika hasilnya kembali positif, Juventus bisa menghemat 30 juta Euro dengan memutus kontrak gelandang asal Prancis itu.
Laporan La Gazzetta dello Sport, yang dikutip dari Marca, Rabu (143/9/2023), hasil tes positif sebelumnya ternyata disebabkan oleh suplemen makanan yang diresepkan teman Pogba yang merupakan seorang dokter di Miami.
Di dalam kemasan suplemen yang diminum Pogba tersebut, tercantum peringatan yang terlihat jelas mengenai potensi risikonya.
Namun Pogba tetap mengonsumsinya lantaran mendapat rekomendasi dokter.
Pogba disebutkan sudah memberi tahu tim dokter Juventus perihal ini. Suplemen itu mudah didapatkan di AS, tapi tak beredar di Italia. Inilah yang mungkin membuat tim dokter Juventus tak sadar akan potensi negatifnya.
Kini, Pogba hanya butuh untuk membuktikan bahwa ia tidak secara sengaja mengonsumi suplemen tersebut dan tak memahami kandungan yang ternyata termasuk kategori doping. Jika terbukti, ini bakal meringankan sanksinya, meskipun akan tetap mendapatkannya.
Larangan doping maksimal dua tahun, tapi bisa diperpanjang hingga empat tahun jika terbukti atlet tersebut sengaja melakukannya.
Menyusul kabar tes positif tersebut, agennya Rafaela Pimenta, membela sang pemain dengan mengeluarkan pernyataan kepada RMC Sport.
"Kami menunggu analisis lanjutan dan kami tidak bisa memberikan pendapat sebelum hasilnya ada. Yang pasti Paul Pogba tidak pernah ingin melanggar aturan apa pun," kata sang agen.