REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DIY, Ali Ahmad Najih memastikan stok beras di Kabupaten Sleman hingga akhir 2023 aman. Selain menggelar operasi pasar, Bulog akan menyalurkan bantuan pangan sebanyak total 700 ton untuk tiga bulan ke depan.
"Jadi kami dari Bulog untuk DIY sendiri kami sampai akhir tahun kami siapkan, jadi aman persediaan sampai akhir tahun," kata Ali ditemui di Aula Setda Kabupaten Sleman, Rabu (13/9/2023)
Ali mengatakan fenomena El Nino tidak terlalu berdampak pada stok beras. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk mengantisipasi kekurangan stok beras.
"Jadi perencanaannya kita sudah siapkan dari semester I lalu sehingga stok yang ada di kami, kita bisa salurkan sampai Desember nanti. Ditambah dengan bahan pokok lain termasuk beras, gula, terigu, minyak, yang harganya dibawah pasar kita akan pasok ke pasar-pasar," ucapnya.
Dirinya tak merinci berapa jumlah stok yang dimiliki. Namun ia memastikan jumlahnya ketersedian yang dimiliki mencapai puluhan ribu ton.
"Tadi sudah disampaikan bantuan pangan 700. kalau kita kali 3 2.100, ada lagi bantuan JPP tambah operasi pasar, lebih lah puluhan ribu lah," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman dan Bulog Kanwil DIY melakukan penandatangan kesepakatan bersama pelaksanaan stabilisasi harga dan ketersediaan pangan pokok di Kabupaten Sleman.
"Kerja sama ini dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan komoditas lainnya jika dibutuhkan salah satunya dikarenakan penurunan produksi akibat fenomena El Nino sekaligus sebagai dasar penyerapan produksi Kabupaten Sleman oleh Perum Bulog," kata Kepala Bagian Perekonomian & SDA Kabupaten Sleman, Suyanto.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan operasi pasar akan mulai dilakukan pada 25 September 2023. Sebanyak 100 ton beras disiapkan dalam gelaran operasi pasar murah tersebut. "Tanggal 25 di Kalasan, nanti 17 kapanewon serentak kita lakukan," ucapnya.