Kamis 14 Sep 2023 13:22 WIB

Ini Dia Kesamaan Muslim Indonesia dan Malaysia

Muslim adalah bagian penting dari identitas sebagai orang Indonesia atau Malaysia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Umat  Muslim Malaysia berswafoto sebelum berbuka puasa di bulan Ramadhan. Hampir seluruh umat Islam di Indonesia dan Malaysia merasa bahwa menjadi Muslim adalah bagian penting dari identitas mereka
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Umat Muslim Malaysia berswafoto sebelum berbuka puasa di bulan Ramadhan. Hampir seluruh umat Islam di Indonesia dan Malaysia merasa bahwa menjadi Muslim adalah bagian penting dari identitas mereka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Pew Research Center telah mengungkapkan banyak sekali informasi mengenai agama dan pandangan keagamaan di kawasan Asia Selatan. Mereka juga memberikan fokus khusus diberikan pada negara-negara Asia Tenggara.

Di antara informasi yang ditemukan, ada segmen yang menyoroti persamaan pandangan antara umat Islam di Malaysia dan Indonesia. Berdasarkan angka yang ditemukan, hampir seluruh umat Islam di Indonesia dan Malaysia merasa bahwa menjadi Muslim adalah bagian penting dari identitas mereka sebagai orang Indonesia atau Malaysia.

Baca Juga

Bagi mereka, Islam bukan sekadar agama yang dipilih. Islam seperti warisan budaya, tradisi keluarga, atau etnis. Sementara di Malaysia, tiga perempat warga Muslim percaya bahwa menjadi Muslim adalah hal yang melekat sejak mereka lahir.

Meskipun kedua negara ini mengambil jalan yang berbeda dalam menangani agama sejak memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial pada abad ke-20, sebagian besar umat Islam di kedua negara tersebut mendukung menjadikan Syariah (hukum Islam) sebagai hukum resmi di negara tersebut.

Di Malaysia, saat Islam adalah agama resminya, 86 persen umat Islam mendukung gagasan tersebut. Ini bukanlah tren terkini. Bahkan, dalam survei satu dekade sebelumnya antara tahun 2011 dan 2012, sebagian besar Muslim Malaysia mendukung hukum Islam sebagai hukum resmi di negara tersebut.

Sedangkan di Indonesia memiliki kondisi yang berbeda. Para perancangan UUD 1945 memutuskan untuk tidak secara eksplisit memihak Islam. Namun, mereka menunjukkan bahwa negara berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ada yang menyebut hal ini sebagai bentuk sekularisme ringan dengan semacam pemisahan antara negara dan agama, meski tidak mutlak. Namun, saat ini, 64 persen umat Islam di Indonesia percaya bahwa syariah harus menjadi hukum negara. 

Dilansir Mashable, Kamis (14/9/2023), pada tahun 2011/2012, mayoritas umat Islam di Indonesia juga mendukung penetapan hukum Islam sebagai hukum nasional resmi. Dalam hal politik, umat Islam di Indonesia dan Malaysia lebih terbuka terhadap gagasan bahwa pemimpin agama memainkan peran penting.

Mereka percaya bahwa para pemimpin agama harus secara terbuka mendukung politisi dan partai politik. Di Indonesia, 58 persen umat Islam mendukung hal ini sementara di Malaysia, dukungannya lebih tinggi yaitu 69 persen. Dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Kamboja, Sri Lanka, dan Thailand, mayoritas umat Buddha cenderung kurang memiliki hubungan dekat antara agama dan politik.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement