REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMRC melakukan survei untuk melihat reaksi pemilih terhadap pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Uniknya, SMRC menemukan kalau pasangan capres-cawapres pertama itu tetap kalah dari poros lain.
Peneliti SMRC, Saiful Mujani, mengatakan, survei dilakukan terhadap tiga pasangan yang sudah dideklarasi dan banyak dibicarakan. Anies-Muhaimin, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil dan Prabowo Subianto-Erick Thohir.
"Anies-Muhaimin 16,5 persen, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil 35,4 persen, Prabowo Subianto-Erick Thohir 31,7 persen," kata Saiful, Kamis (14/9/2023).
Ini merupakan survei yang dilakukan dengan metode telepon pada periode 5-8 September 2023 dan margin of error 2,9 persen dari 1.212 responden. Namun, dalam survei ada sebanyak 16,38 persen yang menjawab tidak tahu.
Saiful mengakui, SMRC belum pernah membuat simulasi Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Jadi, SMRC tidak bisa bandingkan sentimen pemilih positif atau negatif, menguat, melemah, atau stabil.
"Setidaknya, ini jadi benchmark untuk survei-survei yang akan datang," ujar Saiful.
Ia merasa, survei telepon ini kurang lebih sama dengan survei nasional yang melibatkan hampir 5.000 responden. Saiful meyakini, posisi reaksi pemilih nasional terhadap Anies-Muhaimin tidak tunjukkan peningkatan.
Menurut Saiful, ekspektasi terhadap Anies-Muhaimin belum terlihat. Tapi, ia menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seperti butuh waktu untuk sosialisasi dan mesin politik PKB yang mungkin masih belum panas.
"Kita berpikir positif, butuh waktu, antre untuk masuk ke kotak Anies," kata Saiful.
Survei telepon SMRC ini sendiri dilaksanakan berselang dua hari dari dilakukannya deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Yang mana, berbarengan pula dengan reaksi Partai Demokrat atas deklarasi tersebut.