Kamis 14 Sep 2023 14:03 WIB

Laznas IZI Membuka Donasi ZIS untuk Penyintas Gempa di Maroko

Gempa di Maroko menarik empati masyarakat dari berbagai kawasan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Erdy Nasrul
Petugas penyelamat melakukan operasi penyelamatan menyusul gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).
Foto: EPA-EFE/YOAN VALAT
Petugas penyelamat melakukan operasi penyelamatan menyusul gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi dahsyat 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat malam, 8 September 2023, yang telah menelan korban jiwa lebih dari 2.800 orang.

Puluhan ribu warga terpaksa mengungsi. Evakuasi pun terus dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat penyintas gempa.

Baca Juga

Dalam kondisi berduka, Laznas IZI berinisiatif untuk memberikan doa dan dukungan materiel dari masyarakat Indonesia dalam rangka meringankan para penyintas melalui program Bersama Peduli Maroko.

GM Mulia Inisiatif LAZNAS IZI Arman mengatakan LAZNAS IZI terus melakukan koordinasi intens dengan pihak Kemenlu, Kemenag, Forum Zakat (Foz), dan pihak-pihak lainnya sehingga diharapkan amanah bantuan yang terhimpun nantinya dapat sampai kepada para penyintas secara tepat dan sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah RI.

"Untuk jangka pendek, bantuan yang akan disalurkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendesak di lokasi terdampak, seperti makanan siap saji, air mineral, selimut, tenda, perlengkapan bayi dan lain-lainnya," ujar dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id pada Rabu (14/9/2023).

Laznas IZI mengajak para dermawan dari seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam Program Peduli Maroko dengan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS)-nya. Diharapkan dari program ini dapat terhimpun bantuan sebesar Rp 500 juta yang akan disalurkan kepada masyarakat penyintas melalui beberapa program yang dibutuhkan dan sebagai solusi atas kesulitan yang dialami di lapangan.

"Para relawan dan tim penyelamat dari berbagai negara masih terus berusaha melakukan penyelamatan penyintas gempa. Saat ini warga masih dalam suasana berduka dan kehilangan. Mari doakan dan berikan bantuan terbaik kita untuk mereka," kata dia.

Saat ini baru tim pencarian dan penyelamatan dari Inggris, Qatar, Spanyol, dan Uni Emirat Arab (UEA) yang diizinkan beroperasi di lapangan. Padahal banyak tawaran dari negara lainnya yang siap mengirimkan timnya membantu pencarian korban gempa. 

Jens Laerke, wakil juru bicara OCHA menyatakan, PBB telah mengirimkan satu tim pakar kedaruratan untuk memberikan dukungan dalam asesmen, koordinasi, dan respons yang dikomandoi pemerintah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement