Kamis 14 Sep 2023 14:34 WIB

Erick Thohir: Bisnis BUMN Untungkan Indonesia Bukan Negara Lain

BUMN menyetorkan dividen ke negara sebesar Rp 80,2 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai rapat kerja terkait RUU BUMN dengan Badan Legislatif di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai rapat kerja terkait RUU BUMN dengan Badan Legislatif di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa bisnis yang dilakukan BUMN menguntungkan bangsa Indonesia, bukan negara lain.

"BUMN tidak berbisnis dengan rakyat. BUMN justru mendukung perekonomian rakyat. Dengan pola seperti itu pun, BUMN mencatatkan kinerja yang meningkat luar biasa," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga

Erick menyebutkan bahwa laba BUMN saat dirinya mulai menerima amanah sebagai Menteri pada 2019 adalah sebesar Rp 13 triliun. Kini, kinerja BUMN terus meningkat menjadi Rp 124 triliun dan sekarang mencapai Rp 250 triliun.

"Bahkan (BUMN) menyetorkan dividen ke negara sebesar Rp 80,2 triliun sehingga pemerintah mampu menjalankan program kerakyatan," katanya.

Salah satu program pemerintah yang dapat dijalankan berkat setoran dividen BUMN yakni Bantuan Pangan Beras 2023. Pada program tersebut, pemerintah mampu memberikan bantuan besar sebesar 10 kilogram per keluarga penerimaan manfaat (KMP) per bulan untuk tiga bulan ke depan.

"Itu salah satu program yang baik untuk masyarakat," ujar Erick.

Pada saat yang sama, BUMN juga diarahkan untuk membangun ekosistem besar yang dioperasikan agar memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia sendiri.

"Makanya, kita (BUMN) sekarang menjadi platform besar. Kami tidak berkompetisi dengan swasta, tetapi kita ingin menjadi agregator dan menjadi ekosistem yang bisa menguntungkan bangsa kita, bukan bangsa lain," kata Erick.

Erick memberikan gambaran seperti dilakukan pada Telkom dan Telkomsel. Demi membangun ekonomi digital di Indonesia yang lebih kuat, perusahaan induk (Telkom) dan anak (Telkomsel) telah diberi tugas yang lebih fokus.

Menurut Erick, Telkom diminta untuk fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga dalam berbisnis lebih business to business (B to B). Telkom diminta untuk membangun jaringan pendukung mulai dari jaringan fiber optic hingga tower.

"Yang menarik sekarang adalah bagaimana Telkomsel menjadi B to C. Dia fokus menjadi aggregator economic digital tersebut. Ini untuk menjadi keberpihakan kepada konten UMKM, semuanya bisa dilakukan," kata Erick.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement