Kamis 14 Sep 2023 14:36 WIB

Meraih Pahala di Bulan Rabiul Awal dengan Amalan Sunnah

Umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan amalan-amalan sunah di bulan Rabiul Awal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Meraih Pahala di Bulan Rabiul Awal dengan Amalan Sunnah. Foto:   Ilustrasi: Masjid tempat ibadah umat Muslim.
Foto: Anadolu Agency
Meraih Pahala di Bulan Rabiul Awal dengan Amalan Sunnah. Foto: Ilustrasi: Masjid tempat ibadah umat Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rabiul Awal termasuk bulan yang mulia dan istimewa. Karena, pada bulan inilah Rasulullah SAW diliharikan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan amalan-amalan sunah, sehingga bisa meraih pahala sebanyak-banyaknya.

Setiap tanggal 12 Raibul Awal, umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia juga merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Secara umum, perayaan hari lahirnya Nabi Muhammad ini biasanya juga diisi dengan membaca shalawat nabi dan ceramah agama.

Baca Juga

Berikut Amalan-Amalan yang Dianjurkan di Bulan Rabiul Awal

1. Memperbanyak Shalawat Nabi

Hendaknya sebagai umat nabi Muhammad, umat Islam memperbanyak membaca shalawat di bulan ini. Dalam buku “Amalan Sepanjang Tahun: Meraih Pahala di Bulan-Bulan Hijriah” terbitan Tinta Medina, Hj Fadillah Ulfa menjelaskan, ada banyak pahala, manfaat, dan keuntungan bagi yang senang membaca shalawat untuk Rasulullah SAW.

Di dalam Alquran sendiri Allah SWT berfirman,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Innallaha wa malaikatahu yushalluna alannabiyyi yaa ayyuhalladzina aamanu shallu alaihi wa sallimu taslima.”

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al Azhab [33]: 56)

Diriwayatkan juga dalam sebuah Hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ

“Jika kalian mendengar muazin, ucapkan seperti apa yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sebab, sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya 10 kali. Kemudian, mohonkan kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat.” (HR Muslim).

Dalam hadis lain juga disebutkan dari Abu Thalhah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Jibril telah datang kepadaku dan berkata, ‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, tak seorang pun dari umatmu mau bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak 10 kali? Tak seorang pun dari umatmu mau mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku mengucapkan salam kepadanya sebanyak 10 kali?” ( HR Nasa'i dan Ibnu Hibban)

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Algazali mengatakan bahwa berlipat gandanya pahala shalawat atas Nabi SAW adalah karena shalawat itu bukan hanya mengandung satu kebaikan, melainkan mengandung banyak kebaikan. Di antara kebaikan itu adalah pembaruan Iman kepada Allah dan Rasul-Nya, pengagungan terhadap Rasulullah SAW, serta permohonan kemuliaan bagi beliau.

2. Memperbanyak Puasa

Selain memperbanyak sholawat untuk nabi hendaknya dalam bulan Rabiul Awal ini umat Islam juga memperbanyak berpuasa Sunnah, khususnya berpuasa pada hari Senin. Karena, pada hari nilah Rasulullah dilahirkan seperti yang tertera dalam sebuah hadis riwayat Abu Qatadah Ra bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab,

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ

“Hal tersebut merupakan hari aku di lahirkan dan hari aku diutus atau diturunkan Alquran kepadaku” (HR Baihaqi)

3. Menggelar atau Mengikuti Majelis Dzikir

Selain membaca sholawat dan berpuasa Sunnah, alangkah baiknya juga apabila di bulan ini umat Islam mengadakan majelis majelis dzikir dan majelis-majelis ilmu yang didalamnya secara khusus membicarakan Sirah Nabi SAW, keluarga, dan para sahabat beliau.

“Kita juga hendaknya menampakkan kegembiraan dan kebahagiaan kita karena pada bulan ini manusia agung, Rasul pilihan, yaitu Nabi Muhammad SAW telah dilahirkan,” ucap Fadillah Ulfa.

Hal yang perlu diperhatikan juga , kata dia, semua amanah tersebut harus laksanakan secara tulus ikhlas mengharapkan ridha Allah semata. Amalan itu juga sebagai ungkapan rasa cinta kita kepada beliau dan tanda syukur kita yang sebesar-besarnya kepada Allah yang telah menganugrahi nikmat serta karunia yang sangat besar, yaitu diutusnya Rasulullah SAW ke bumi ini.

“Amalan amalan ini juga tidak terbatas pada bulan Rabiul Awal saja, alangkah baiknya jika alaman-amalan tersebut kita lakukan setiap saat dan waktu karena amalan amalan itu dianjurkan di bulan Rabiul Awal (Maulid) hanyalah sebatas penekanannya. Sebab, bulan Rabiul awal bertepatan dengan hari kelahiran beliau,” jelas Fadillah Ulfa.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement