REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DPRD DIY meminta agar Pemda DIY bersama pemerintah kabupaten/kota segera melakukan operasi pasar. Hal ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, menyusul kenaikan harga pangan, khususnya komoditas beras, dalam beberapa pekan terakhir.
Andriana menyebut perlu antisipasi yang dilakukan pemerintah agar harga bahan pangan tidak semakin merangkak naik. Setidaknya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan baik itu jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga pangan.
"Dalam jangka pendek, jika dipandang perlu Pemda DIY bersama kabupaten dan kota segera melakukan operasi pasar dengan sasaran yang teridentifikasi, sehingga tepat sasaran. Hal ini akan melengkapi program bansos pemerintah pusat berupa subsidi beras pada keluarga kurang mampu," kata Andriana di DPRD DIY, Kamis (14/9/2023).
Untuk jangka menengah, Andriana menekankan perlunya peningkatan dan penguatan kapasitas produksi padi oleh petani DIY. Dengan demikian, katanya, perbaikan infrastruktur pertanian menjadi prioritas.
"Selain itu, stimulus dan edukasi pupuk ramah lingkungan sangat penting karena komponen biaya pertanian yang cukup tinggi, selain upah tenaga kerja, juga biaya pupuk," ujarnya.
Adapun dalam jangka panjang, perlunya program kemandirian pangan yang diwujudkan secara berkelanjutan. Pendekatan budaya seperti pengembangan Lumbung Mataraman, dia melanjutkan, juga bisa menjadi salah satu model untuk kemandirian pangan.
"Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi yang memiliki inovasi pertanian (untuk menjalankan jangka panjang ini)," kata dia.
Sementara, beberapa wilayah di DIY sudah mulai melakukan operasi pasar menyusul naiknya harga besar ini. Seperti di Kota Yogyakarta, yang melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga bahan pangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan harga bahan pokok ke pasar tradisional, seperti yang dilakukan di Pasar Beringharjo pekan kemarin. Dari pantauan tersebut, memang terjadi kenaikan pada komoditas beras dan telur, meski kenaikannya tidak begitu signifikan.
"Harga beras memang ada kenaikan. Selain itu, beberapa waktu lalu harga telur juga naik," kata Singgih. Meski terjadi kenaikan, untuk permintaan terhadap komoditas tersebut masih stabil.
Bahkan, Singgih juga menegaskan ketersediaan bahan pangan khususnya di Kota Yogyakarta saat ini aman terkendali. "Hal ini (kenaikan bahan pokok) banyak penyebabnya. Untuk itu, kita bekerja sama dengan pemerintah daerah, Bulog, dan Bank Indonesia (BI) menstabilkan harga yang ada di beberapa pasar melalui Kios Segoro Amarto," ujarnya.