REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad menilai sosok calon wakil presiden yang ideal mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo harus dapat menutupi kekurangan elektoral masing-masing. Hal ini juga untuk mengimbangi pasangan yang lebih dahulu mendeklarasikan capres-cawapres yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Cawapres ideal bagi keduanya adalah harus dapat menutupi kekurangan elektoral bacapres Ganjar dan Prabowo. Karena segmen Pemilih Anies dan Cak imin, sepertinya sudah pas," ujar Andriadi dalam keterangannya kepada Republika, Kamis (14/9/2023).

Andriadi menjelaskan, koalisi Anies-Cak Imin secara mengejutkan dinilai upaya untuk menguasai basis suara Jawa Tengah dan Jawa Timur serta NU yang merupakan basis massa PKB. Ini lantaran basis massa Anies disinyalir kuat di sebagian besar luar Jawa, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. 

Sedangkan, basis massa Ganjar Pranowo disinyalir sebagian besar Jateng dan Jatim, Bali serta wilayah timur Indonesia. "Oleh karena itu, Ganjar Pranowo mestinya dipasangkan dengan bacawapres yang menguasai elektoral wilayah sebaliknya yaitu luar jawa bagian barat, banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujar Andriadi.

Sementara untuk Prabowo, terdapat irisan basis elektoral dengan pemilih Anies Baswedan yakni di wilayah Sumatera, Banten, DKI Jakarta & Jawa Barat. Sedang irisan massa Cak Imin dan Ganjar di Jateng dan Jatim.

Selain itu, Ganjar dan Prabowo juga mustinya menyasar kalangan pemilih NU. Karena itu, hal yang memungkinkan adalah Ganjar bisa berpasangan dengan yang memiliki suara di Jawa Barat seperti Ridwan Kamil, dan Prabowo seperti Erick Thohir. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika