Kamis 14 Sep 2023 18:33 WIB

Gurita Bisnis Negeri Arab Miliki Perusahaan-Perusahaan Barat

Saudi saat ini mempunyai saham di Nintendo, Uber, Boeing.

Red: Ferry kisihandi
Pengunjung melihat stan STC di Mobile World Congress, Barcelona, Spanyol, Selasa (28/2/2023).
Foto: EPA-EFE/Enric Fontcuberta
Pengunjung melihat stan STC di Mobile World Congress, Barcelona, Spanyol, Selasa (28/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Akhir-akhir ini, bintang-bintang sepak bola dunia menghadapi godaan bayaran tinggi dengan ratusan juta dolar AS per tahun. Godaan itu berasal dari Arab Saudi. Negara ini ingin menarik mereka dengan gaji fantastis untuk  bermain di liga nasional mereka. 

Soal gelontoran uang dalam jumlah besar, tampaknya bukan kali ini saja Saudi melakukannya. Sebelum ini, Saudi rutin merogoh dalam koceknya untuk mendanai bisnis di Barat. 

Baca Juga

Bersama negara tetangga kaya lainya, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar. Alokasi Public Investment Fund (PIF) milik Saudi telah mengalir deras pada krisis keuangan 2008/2009. Melalui PIF, mereka menopang keuangan bank-bank Barat. 

‘’Sovereign wealth fund negara Teluk bisa menginvestasikan dana besar tanpa birokratis. Mereka sering membuktikan diri sebagai kesatria putih bagi banyak perusahaan,’’ kata Direktur GIGA Institute for Middle East Studies, Eckart Woertz kepada Deustche Welle, Senin (11/9/2023).

Saudi saat ini mempunyai saham di Nintendo, Uber, Boeing, klub sepak bola Inggris Newcastle United. Juni lalu bahkan, Golf's PGA Tour sepakat melakukan merger kontroversial dengan LIV Golf yang didukung Saudi. 

Kontroversi mencuat karena kelompok pembela HAM mengkritik soal catatan HAM Saudi. Tak hanya itu, PIF hampir akan menguasai dua per tiga saham Lucid Motors, yang merupakan saingan terberat perusahaan otomotif milik Elon Musk, Tesla. 

Mereka mengeluarkan 5,4 miliar dolar AS dalam lima tahun pada perusahaan yang memproduksi kurang lebih 10 ribu kendaraan per tahun. Ada pula kisah ekspansi yang dilakukan Saudi Telecom's (STC) Group ke tanah Barat, Spanyol. 

Jose Maria Alvarez-Pallete, pemimpin perusahaan telepon dan layanan internet Spanyol, Telefonica, mendapatkan panggilan telepon yang tak ia sangka pekan lalu ketika berada di Silicon Valley untuk bertemu perusahaan teknologi dan investor di Amerika. 

Ia mengkaji operator telekomunikasi terbesar Saudi, STC Group berkeinginan menjadi pemegang saham terbesar di Telefonica, dengan bunga 9,9 persen. Beberapa jam setelah ada telepon Selasa lalu itu, Alvarez-Pallete sudah dalam perjalanan menuju Riyadh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement