REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Diskusi Publik menghadirkan pengamat politik Rocky Gerung gagal digelar di kampus Universitas Lampung (Unila), Kamis (14/9/2023) siang. Diskusi yang menghadirkan Rocky itu dilarang oleh rektorat Unila. Diskusi yang digelar BEM FEB Unila itu akhirnya pindah ke GSG Pahoman, Bandar Lampung.
Dalam diskusinya, pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, lingkungan kampus sebagai tempat pertempuran dan pertengkaran pikiran. “Jadi, pikiran (di kampus) harus diloloskan, yang dalam hal inilah yang disebut kebebasan akademis,” kata Rocky Gerung dalam diskusi bertajuk “Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap.”
Rocky pun menyinggung gagalnya diskusi di lingkungan kampus Unila yang telah disiapkan BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila pada Kamis siang. Menurut dia, lingkungan kampus idealnya adalah tempat diskusi dan bertukar pikiran, bukan pembungkaman pikiran.
Menurut dia, lingkungan kampus sejatinya disebut mimbar akademis, mimbar yang mengungkapkan akal dan pikiran penghuni kampus untuk melahirkan ide-ide dan rencana-rencana positif dari dalam kampus untuk bangsa dan negara ini.