REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa hingga saat ini Kamis (14/9) tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir bandang Libya ataupun gempa Maroko.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan bahwa mayoritas WNI tinggal di Libya barat dan jauh dari lokasi banjir yang menghantam beberapa wilayah di Libya timur.
“Tercatat yang ada di Benghazi ada 10 orang (WNI) dan kami sudah kontak kondisinya aman,” kata Judha kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Benghazi merupakan salah satu kota di Libya yang terdampak bencana banjir bersama dengan kota-kota lainnya seperti Sousse, Al Bayda, Al-Marj, dan Derna. Judha mengatakan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tripoli juga terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban.