Jumat 15 Sep 2023 05:53 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Dua Akhlak Utama Manusia

Parameter kebaikan agama seseorang dapat diukur dengan perilaku dan akhlaknya.

 Umat Islam menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (10/4/2023).
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Umat Islam menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (10/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Inggit Prabowo, Alumni Pendidikan Ulama Tarjih, Wakil Ketua PDM Sijunjung

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ ,يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Baca Juga

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sudah sepantasnya kita selalu bersyukur kepada Allah SwT. Dengan penuh kesadaran bahwa kedudukan kita adalah hamba yang lemah, yang tidak dapat berjalan baik, tanpa nikmat dan rahmatnya.

Berikut shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw. Sosok yang kita cinta tanpa pernah mengenal rupa dan yang kita rindukan tanpa pernah bertemu. Mudah-mudahan sebab rasa cinta dan rindu itulah menjadi wasilah syafaatnya di hari kiamat. Amin

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Di antara tujuan syariat Islam selain membangun hubungan baik antara seorang hamba dengan Allah SwT juga bertujuan untuk melahirkan manusia yang bermuara pada baiknya perilaku dan akhlaknya. Oleh sebab itu, parameter kebaikan agama seseorang dapat diukur dengan perilaku dan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari. Nabi Muhammad bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)

Kata akhlak atau khuluq secara bahasa berakar dari kata yang sama dengan kata Khaliq (pencipta) dan Makhluq (yang diciptakan). Prof. Yunahar Ilyas rahimahullah menjelaskan bahwa kesamaan akar kata tersebut mengisyaratkan adanya keselarasan dan keterpaduan antara perilaku makhluk (manusia) dan kehendak Khaliq (Allah). Sementara Ibnu Manzur dalam lisanul ‘arab mengartikan Akhlaq/khuluq dengan ad-diin (agama).

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/read/dua-akhlak-utama
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement