REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersama para pejabat tinggi Mabes TNI AD, Kodam III Siliwangi dan Polda Jabar, didampingi para istrinya, berjoget (ngibing) di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) III/Siliwangi, Bandung, Kamis (14/9/2023). Dudung bersama para pejabat TNI AD dan Polda Jawa Barat tersebut, ngibing dengan dipandu para penari jaipong dan diiringi musik Sunda yang dibawakan oleh grup musik Ega Robot Ethnic.
Aksi ngibing yang mendapatkan perhatian dari masyarakat dan undangan yang hadir di Makodam III Siliwangi itu, dilakukan setelah digelar berbagai pertunjukan budaya dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Banten, seperti angklung, ketuk tilu, Raja Dogar, Sisingaan, jaipongan dan lain-lain.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan dalam sambutannya, aksi ngibing tersebut memperlihatkan kekompakan TNI dan Polri. Seperti yang terjadi dalam upaya pemadaman kebakaran TPA Sarimukti yang kini masih dilakukan.
Karenanya, dia mengharapkan, soliditas antara TNI dan Polri ini akan tetap terjaga. Terlebih Indonesia, termasuk Jawa Barat, akan masuk pada musim politik di mana akan ada Pemilu 2024. Di mana dituntut untuk dipastikan bahwa setiap tahapan berjalan degan lancar, aman, transparan dan berkeadilan.
"Untuk itu, kata dia, kondisi peta wilayah menjadi penting, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 tokoh masyarakat yang hadir pada malam ini, diharapkan dapat aktif untuk tetap menjaga ketertiban dan kedamaian warga di tengah dinamika politik 2024. "Tentunya, kami berharap soliditas TNI dan Polri terus terjaga. Sehingga, masyarakat akan tenang melihat kekompakan ini seperti dalam jaipongan tadi pak Kasad," ucap Bey Machmudin.
Dalam kegiatan di Makodam III Siliwangi pada Kamis (14/9) malam, Dudung Abdurachman menerima penghargaan menjadi bapak asuh seni budaya Jawa Barat dan Banten.
Kemudian, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Rahma Dudung Abdurachman, dikukuhkan sebagai duta bunda asuh anak stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Selain itu juga, dilakukan deklarasi oleh 320 mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) wilayah Jawa Barat dan Banten untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).