Jumat 15 Sep 2023 09:40 WIB

Di Tengah Pro Kontra Bantuan Militer ke Ukraina, Zelenskyy akan Kembali Berkunjung ke AS

Kongres sedang memperdebatkan permintaan Joe Biden untuk memberi bantuan ke Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Oval Office Gedung Putih, Rabu, 21 Desember 2022, di Washington.
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Oval Office Gedung Putih, Rabu, 21 Desember 2022, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diperkirakan akan mengunjungi Gedung Putih dan Capitol Hill pekan depan. Saat ia berkunjung ke Amerika Serikat (AS) selama Sidang Umum PBB.

Lawatan Zelenskyy ini dilakukan ketika Kongres sedang memperdebatkan permintaan Presiden Joe Biden untuk memberikan bantuan militer dan kemanusiaan sebesar 24 miliar dolar AS bagi Ukraina yang sedang berjuang melawan invasi Rusia.

Baca Juga

Seorang pejabat pemerintahan yang tidak bersedia disebutkan namanya dalam membahas kunjungan sensitif ini, mengatakan Zelenskyy akan bertemu dengan Biden di Gedung Putih pada hari Kamis (21/9/2023) mendatang. Kunjungan ke Capitol dikonfirmasi dua staf kongres yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Presiden Ukraina melakukan kunjungan masa perang ke Washington pada Desember 2022. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan pidato berapi-api di hadapan anggota Kongres AS. Kunjungan itu merupakan perjalanan luar negeri pertamanya sejak invasi Rusia pada Februari tahun itu.

Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen, Zelenskyy berterima kasih kepada warga Amerika karena telah membantu mendanai upaya perang dan mengatakan uang tersebut "bukan amal", tetapi "investasi"keamanan dan demokrasi global.

Rincian kunjungan Zelenskyy pekan depan belum dipublikasikan. Berita ini pertama kali dilaporkan Punchbowl News.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak memberikan komentar mengenai rencana kunjungan Zelenskyy. Termasuk apakah ia akan bertemu dengan Biden di Gedung Putih.

Kongres semakin terpecah mengenai penyediaan dana tambahan untuk Ukraina karena perang telah memasuki tahun kedua. Biden meminta paket bantuan militer tambahan sebesar 13,1 miliar dolar AS dan 8,5 miliar dolar AS  bantuan kemanusiaan untuk Ukraina. Paket ini juga mencakup 2,3 miliar dolar untuk pembiayaan dan mengkatalisasi para donor melalui Bank Dunia.

Namun, para anggota parlemen dari Partai Republik  mendorong pemangkasan pengeluaran federal. Beberapa di antara mereka yang bersekutu dengan mantan presiden Donald Trump secara khusus ingin menghentikan bantuan dana ke Ukraina.

Kongres sedang berusaha meloloskan rancangan anggaran tahunan sebelum tenggat 30 September untuk menjaga agar Pemerintah AS tetap berjalan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement