Jumat 15 Sep 2023 12:40 WIB

Hyundai LG Bangun Pabrik Baterai di Karawang Gunakan Teknologi Terbaru

Pembangunan fase pertama menelan investasi 1,1 miliar dolar AS.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).
Foto: Dok.Rusman - Biro Pers
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, pada Kamis lalu (14/9/2023). Perusahaan itu merupakan produsen baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di wilayah Asia Tenggara.

Kedatangan Presiden Jokowi ini guna mengawasi perkembangan investasi pabrik sel baterai bagi kendaraan listrik senilai 3,1 miliar dolar AS atau Rp 45,88 triliun, yang terintegrasi dengan proyek grand package hulu-hilir baterai. Fasilitas produksi yang saat ini telah terbangun di Karawang New Industry City (KNIC) merupakan fase pertama dari dua fase yang telah direncanakan oleh PT HLI Green Power.

Baca Juga

"Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini, kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Pabrik ini menerapkan teknologi terbaru dari LG," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Jumat (15/9/2023).

Dari lima pabrik milik LG di dunia, kata dia, pabrik di Indonesia itu yang menggunakan teknologi terbaru. Disebutkan, pembangunan fase pertama menelan investasi senilai 1,1 miliar dolar AS atau Rp 16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. 

Hingga pertengahan 2023, perusahaan telah menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang. Ditargetkan, produksi komersial pada April 2024. 

Bahlil mengatakan, pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah demi terus mendorong hilirisasi. "Inilah yang menjadi cita-cita Bapak Presiden yang diarahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi. Apa yang disampaikan Bapak Presiden selama ini, itu bukan hanya omongan-omongan tapi ini adalah bukti nyata," kata dia.

Pada fase kedua, kata dia, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp 29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.

CEO PT HLI Green Power William Hong mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Menurut dia, keberhasilan perusahaannya dalam merealisasikan proyek investasi di Karawang tidak terlepas dari dukungan pemerintah.

"Tepatnya dua tahun lalu Presiden Jokowi dan Menteri Bahlil datang ke sini untuk groundbreaking. Dua tahun setelah itu pabrik ini selesai dibangun dan bisa melakukan produksi percobaan seperti ini sangat membuat saya tersentuh,” kata William.

PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement