Jumat 15 Sep 2023 12:45 WIB

Survei: Prabowo Masih Teratas, Ganjar Rebound, Anies Naik Tipis

Prabowo terus memimpin dengan tren kenaikan elektabilitas secara terus-menerus.

Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (Kiri), Anies Baswedan (Tengah), Ganjar Pranowo (Kanan).
Foto: Republika/Prayogi; Thody Badai;
Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (Kiri), Anies Baswedan (Tengah), Ganjar Pranowo (Kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono mengatakan elektabilitas bakal calon presiden tertinggi masih dikuasai Prabowo Subianto. Dalam surveinya, elektabilitas Prabowo mencapai 26,2 persen, menjelang jadwal pendaftaran capres-cawapres di KPU yang akan dimulai Oktober 2023

Ganjar Pranowo menyusul pada peringkat kedua, dan mengalami rebound setelah sempat anjlok usai heboh Piala Dunia U-20. Tingkat elektabilitas Ganjar saat ini sebesar 24,3 persen. Sementara Anies Baswedan konsisten bertahan pada peringkat ketiga. Elektabilitas Anies mengalami kenaikan dibanding survei terakhir pada Juni 2023 sekitar 16,1 persen.

Baca Juga

"Prabowo masih unggul dalam bursa Pilpres 2024, disusul oleh Ganjar yang mengalami rebound dan Anies naik tipis pada peringkat ketiga," kata Prijo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Menurut Prijo, pertarungan sengit kini terfokus pada Prabowo dan Ganjar. Pada awal tahun Ganjar masih memimpin, tetapi kemudian merosot hingga tersalip oleh Prabowo. Sejak itu Prabowo terus memimpin dengan tren kenaikan elektabilitas secara terus-menerus.

"Menguatnya Prabowo diikuti dengan bergabungnya partai-partai Senayan yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Partai Golkar dan PAN, melebur dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR)," ujar Prijo.

Meskipun diwarnai dengan keluarnya PKB, koalisi partai-partai pengusung Prabowo masih memiliki kekuatan yang terbesar jika menghitung perolehan kursi di parlemen. Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini juga ditopang oleh Partai Gerindra yang merupakan partai politik terbesar kedua.

Sedangkan Kubu Ganjar hanya didukung oleh dua partai parlemen, yaitu PDIP dan PPP, sedangkan sisanya partai-partai non-parlemen. Peristiwa menarik terjadi di kubu Anies, dimana Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan.

"Masuknya PKB ke koalisi pengusung Anies dan deklarasi Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies juga menimbulkan gesekan dengan PKS," ujarnya.

Prijo juga mengatakan deklarasi Anies-Cak Imin telah mengakhiri ketidakpastian di antara partai-partai anggota Koalisi Perubahan soal figur cawapres. "Adanya kepastian cawapres pendamping Anies berhasil mengungkit elektabilitas, mencegah tren penurunan sepanjang 2023," kata Prijo.

Hanya saja munculnya nama Cak Imin tidak serta-merta menaikkan elektabilitasnya. Agus Harimurti Yudhoyono yang digadang-gadang sebagai cawapres Anies masih memiliki elektabilitas di papan tengah sebesar 4,4 persen, sedangkan Cak Imin di urutan buncit, hanya 0,5 persen.

Selain AHY, papan tengah bursa pilpres masih dikuasai nama-nama seperti Ridwan Kamil (5,0 persen), Puan Maharani (4,6 persen), Erick Thohir (3,7 persen), dan Sandiaga Uno (3,4 persen).

Dengan nama kondang seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno masih bertarung memperebutkan tiket cawapres dua koalisi lainnya. Ada pula sosok putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (1,8 persen), meskipun masih terkendala syarat usia pencalonan.

Berikutnya, Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen) dan Airlangga Hartarto (1,4 persen). Di jajaran paling bawah, selain Cak Imin, ada pula Mahfud MD (0,8 persen), Yenny Wahid (0,7 persen), dan Andika Perkasa (0,5 persen). Nama-nama lain memiliki elektabilitas sangat kecil, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,8 persen.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2023 kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement