Jumat 15 Sep 2023 14:52 WIB

Coach Naga Air Soroti Masalah Kepercayaan Diri Ganda Putra No 1 Dunia Fajar/Rian

Fajar/Rian diharapkan bisa bangkit di turnamen penting lainnya dalam waktu dekat.

Pasangan bulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Foto: Dok Humas PBSI
Pasangan bulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menyoroti masalah kepercayaan diri pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di beberapa turnamen terakhir. Ini menyusul kekalahan terbaru Fajar/Rian di babak kedua Hong Kong Open 2023.

"Sekali lagi seperti yang saya sudah sampaikan pekan lalu, Fajar/Rian ini masalah kepercayaan diri. Harus lebih yakin, lebih tenang lagi dalam bermain dengan pola-pola lawan yang seperti apa pun," kata Aryono dalam keterangan singkat PBSI, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga

Pelatih yang akrab disapa Coach Naga Air itu menambahkan, jika Fajar/Rian bisa menemukan kepercayaan dan keyakinan dalam diri, apa pun bentuk atau pola-pola permainan lawan pasti dapat diatasi dengan baik.

"Kalau lebih yakin lagi, pasti pola-pola lawan seperti apa pun bisa diatasi, di samping itu memang harus lebih dikurangi lagi kesalahan-kesalahan sendiri, akurasi bola-bola datar dan placing harus lebih baik. Begitu juga dengan pertahanan," kata Aryono.

Coach Naga Air berharap, ganda putra nomor satu dunia itu bisa kembali menemukan rasa percaya diri dan bisa bangkit di turnamen penting lainnya dalam waktu dekat. "Saya harap mereka bisa bangkit di turnamen berikutnya yang sangat penting, yaitu Asian Games," ujar dia.

Adapun langkah Fajar/Rian terhenti di babak 16 besar Hong Kong Open 2023 setelah kalah dari wakil Taiwan Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee dua gim langsung, 16-21, 19-21, Kamis (14/9/2023).

Fajar mengatakan, permainannya di babak kedua turnamen BWF Super 500 itu jauh dari harapan, terlepas dari lawan yang bermain baik dan percaya diri.

"Kami banyak melakukan kesalahan di bola yang mudah, bola yang seharusnya tidak mati," kata Fajar menjelaskan. "Harus diterima hasil ini dan kami harus siap dengan kondisinya. Semua sudah terjadi dan kami harus berani keluar dari tekanan. Tidak bosan-bosan untuk mengevaluasi dan mengintrospeksi."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement