Jumat 15 Sep 2023 15:18 WIB

Publik AS Terbelah Tanggapi Wacana Pemakzulan Joe Biden

Joe Biden mengatakan Partai Republik ingin memakzulkan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Isu pemakzulan Presiden Joe Biden tengah bergulir di Amerika Serikat (AS). Publik Negeri Paman Sam pun terpecah dalam menanggapi wacana tersebut.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Isu pemakzulan Presiden Joe Biden tengah bergulir di Amerika Serikat (AS). Publik Negeri Paman Sam pun terpecah dalam menanggapi wacana tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON – Isu pemakzulan Presiden Joe Biden tengah bergulir di Amerika Serikat (AS). Publik Negeri Paman Sam pun terpecah dalam menanggapi wacana tersebut.

Baca Juga

Reuters/Ipsos telah melakukan jajak pendapat daring untuk mengetahui respons warga AS terkait isu pemakzulan Biden. Sebanyak 4.413 warga AS dilibatkan sebagai responden. Survei dilakukan mulai 8 September 2023 dan rampung pada Kamis (14/9/2023).

Hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa sekitar 41 persen responden mendukung gagasan Kongres untuk membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Biden terkait tuduhan yang melibatkan putranya, yakni Hunter Biden. Sementara 35 persen responden menentang upaya penyelidikan terhadap Biden. Sebanyak 24 persen responden lainnya menyatakan tidak yakin.

Hasil jajak pendapat menunjukkan adanya kesenjangan partisan yang tajam. Hanya 18 persen anggota Partai Demokrat yang mendukung penyelidikan terhadap Biden.  Sementara 71 persen anggota Partai Republik mendukungnya. Terdapat 63 persen anggota Partai Demokrat dan 14 persen anggota Partai Republik yang menyatakan tidak mendukungnya.

Kelompok independen yang menyebut diri mereka sendiri terbagi lebih merata, dengan 38 persen mendukung penyelidikan tersebut dan 30 persen menentangnya. Sementara 32 persen lainnya tidak yakin. Jajak pendapat Reuters/Ipsos menemukan bahwa 46 persen responden percaya bahwa tuntutan pidana bermotif politik. Sedangkan 40 persen berpendapat tidak.

Partai Republik mengatakan, mereka telah menemukan “budaya korupsi” di sekitar aktivitas bisnis Hunter Biden, yang membenarkan penyelidikan terhadap Joe Biden. Kendati demikian, Partai Republik belum merilis bukti-bukti terkait tuduhannya. Sementara itu Gedung Putih mengatakan upaya penyelidikan terhadap Joe Biden adalah aksi politik yang tidak didukung fakta.

Hunter Biden diketahui menjalankan berbagai usaha bisnis asing. Saat ini dia pun disebut sedang berjuang melawan kecanduan narkoba dan alkohol. Pada Kamis lalu, Hunter didakwa secara pidana karena menipu seorang pedagang senjata agar menjual senjata api kepadanya. Itu merupakan dakwaan pertama terhadap anak seorang presiden yang sedang menjabat.

Biden sebut Partai Republik ingin memakzulkannya....

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement