Jumat 15 Sep 2023 16:44 WIB

Sebut Pilih Anies-Muhaimin Bid'ah, Ini Klarifikasi Menag Yaqut Cholil Qoumas

Yaqut menegaskan penyebutan bid'ah terhadap pasangan Anies-Imin hanya candaan.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers usai menandatangani nota kesepahaman dengan KPU RI dan sejumlah pimpinan lembaga negara lainnya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers usai menandatangani nota kesepahaman dengan KPU RI dan sejumlah pimpinan lembaga negara lainnya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan klarifikasi atas candaannya soal memilih pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah perbuatan bid'ah. Yaqut menyampaikan penjelasan panjang lebar yang pada intinya menekankan bahwa bid'ah punya arti positif.

Yaqut menjelaskan, secara harfiah kata bid'ah berarti kebaruan atau novelty. Kata tersebut bersifat netral, bahkan bisa dimaknai secara positif.

Baca Juga

"Orang saja yang mempersempitnya menjadi bid'ah seolah-olah jelek, tidak. Bid'ah itu artinya kreatif, novelty, kebaruan," kata Yaqut saat konferensi pers usai menandatangani nota kesepahaman dengan KPU RI dan sejumlah lembaga negara lainnya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Karena itu, kata dia, kandidat yang disinggung dengan kata bid'ah seharusnya senang mengingat arti kata tersebut bersifat positif. "Harusnya senang dong orang kalau ini disinggung-singgungkan dengan urusan politik," ujarnya.

Terlepas dari makna kata tersebut, Yaqut menegaskan penyebutan bid'ah terhadap pasangan Anies-Imin itu hanyalah candaan. Dia pun berharap semua pihak untuk santai dan riang gembira dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Takdir kita ini semua kan berbeda-beda. Kita nikmati perbedaan ini. Jangan tegang-tegang. Indonesia merayakan demokrasi ini dengan kegembiraan, dengan ketawa-tawa aja gitu loh. Serius boleh, tapi jangan tegang," kata mantan ketua GP Ansor NU itu.

Yaqut melontarkan guyonan...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement