Sabtu 16 Sep 2023 13:01 WIB

720 Personel Gabungan Amankan 'Derby Jateng' Persis Vs PSIS di Manahan

Pengamanan lintas sektor akan diberlakukan.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi
Foto: Muhammad Noor Alfian
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pihak kepolisian mengungkapkan akan menurunkan 720 personel gabungan saat laga antara Persis Solo melawan PSIS Semarang di Stadion Manahan Solo, Sabtu (16/9/2023).

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, setidaknya ada 720 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan jalannya pertandingan. Ditegaskan, sistem pengamanan menggunakan standar FIFA.

Ia menjelaskan nantinya petugas kepolisian akan berjaga di ring 2 dan 3. Sementara di ring 1, atau di dalam stadion dijaga steward.

"Informasi dari panitia, steward ada 300-an yang ada di dalam lapangan. Konsep pengamanan seperti kita menyikapi beberapa kali pertandingan. Sesuai ketentuan FIFA kita tidak akan di lingkaran dalam, kita di ring 2 dan 3," kata Iwan saat dihubungi.

Selain itu, kapolresta juga mengatakan akan membantu melakukan pemeriksaan penonton pada pintu masuk. Hal tersebut bertujuan untuk mengatur sirkulasi kedatangan dan kepulangan penonton.

Menurut Iwan, pengamanan lintas sektor akan diberlakukan. Pasalnya laga di kompetisi Liga 1 suporter masih dilarang hadir di pertandingan tandang.

"Kita akan koordinasi dengan Polres Boyolali (untuk penyekatan). Yang jelas beratribut, dan dengan rombongan kita tidak izinkan. Kalau membawa tiket masuk ke lapangan itu benar-benar ingin menonton, bukan suporter," jelasnya.

Pihaknya berharap suporter dapat bersikap dewasa dan mengikuti seluruh aturan yang berlaku. Tentunya hal tersebut agar laga berjalan aman, tertib, dan lancar.

"Harapannya suporter Persis tetap dewasa, Persis punya record bagus tak perlu melakukan kontra produktif. Harapan kita suporter kondusif," ungkap dia.

Ketua panitia pertandingan (panpel) Ginda Ferachtriawan menjelaskan ada 350 stewart yang diturunkan untuk melakukan pengamanan di dalam Stadion Manahan. Namun, pihaknya tetap meminta penguatan pengamanan dari kepolisian baik secara terbuka maupun tertutup.

“Kami sudah meminta terlebih dahulu untuk akses penguatan. Kami tidak mau terjadi apapun. Beberapa pertandingan terbukti. Sudah diminta tidak datang tetap datang,” terangnya.

Ginda mengimbau para suporter PSIS tidak nekat datang ke Stadion Manahan. Pasalnya dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Di mana jika ada kerusuhan atau tindak anarkis dapat mempengaruhi gelaran Piala Dunia U-17 di Solo pada November 2023.

“Jangan mencoba membeli tiket misalnya dari keluarganya di Solo daripada nanti terjadi sesuatu. Coba sama-sama kita hindari isu-isu yang tidak perlu agar pertandingan berjalan aman dan lancar,” ujar Ginda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement