REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Anggota DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati meminta, pemerintah menggelar operasi pasar untuk mengatasi kenaikan harga beras di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai daerah lumbung padi.
"Pemerintah daerah harus segera berkomunikasi dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar murah," kata Rahmat Hidayat, Jumat (15/9/2023).
Ia mengatakan, komunikasi antara pemerintah daerah dengan Bulog harus segera dilakukan, agar dua instansi tidak saling menunggu dalam mengatasi kenaikan harga beras di sejumlah daerah.
Menurut dia, selama ini, operasi pasar murah cukup efektif dalam mengatasi mahalnya harga beras di pasaran.
Dalam waktu dekat, katanya, DPRD Jabar akan menggelar rapat kerja mengenai hal tersebut. Rapat kerja itu rencananya akan digelar dengan menghadirkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar dan Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat untuk memecahkan masalah tersebut.
Sementara itu, Khalid, seorang pedagang beras di Pasar Johar Karawang menyebutkan, kalau kenaikan harga beras sudah terjadi sejak sekitar dua bulan terakhir. Kondisi itu terjadi akibat keterbatasan stok atau pasokan beras yang masuk ke pasaran.
Minimnya stok beras dipasaran, katanya, kemungkinan besar dipicu terjadinya musim kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Untuk harga beras saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000. Semula beras medium harganya Rp 10.500 per kilogram naik menjadi Rp 12.500 per kilogram. Begitu juga dengan beras premium yang semula harganya Rp 12.000, naik menjadi Rp 14.000 per kilogram.