Sabtu 16 Sep 2023 16:21 WIB

Banjir di Libya Timur, Bencana Terburuk di Abad ke-21

Banjir yang melanda wilayah Libya Timur disebabkan oleh Badai Daniel.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Kerusakan akibat banjir besar terlihat di Derna, Libya, Rabu, 13 September 2023.
Foto: AP Photo/Yousef Murad
Kerusakan akibat banjir besar terlihat di Derna, Libya, Rabu, 13 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL-- Banjir besar yang melanda wilayah Derna, Libya Timur pada pekan lalu, dianggap sebagai salah satu bencana terburuk di Abad ke 21. Sedikitnya 8 persen dari populasi kota Derna di Libya timur tewas atau hilang, dan seperempat dari lingkungan atau wilayah kota tersebut terhapus dari peta akibat sapuan air banjir.

Banjir yang disebabkan oleh Badai Daniel belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Maghreb, wilayah Utara Afrika yang juga bagian dunia Arab, atau bahkan secara global di abad ke-21. Sedikitnya 6.000 orang tewas dan ribuan lainnya masih hilang akibat banjir akhir pekan lalu di Libya timur, menurut angka resmi terbaru.

Baca Juga

Hujan deras melanda beberapa wilayah, terutama kota Derna, Benghazi, Al-Bayda, Al-Marj, dan Soussa. Sehingga bencana ini dinilai lebih buruk dari banjir di Aljazair, di mana banjir yang juga mematikan Bab El Oued di ibu kota Aljazair, Aljir, menewaskan sekitar 800 orang pada tahun 2001 di sebuah kota yang diperkirakan berpenduduk sekitar 4 juta jiwa.

Banjir Bab El Oued digambarkan sebagai tragedi terbesar di wilayah Maghreb. Namun, banjir tersebut tidak sebanding dengan skala bencana banjir terbaru di Derna, Libya timur kali ini.