Sabtu 16 Sep 2023 16:27 WIB

Sudirman Said: Pintu Koalisi Perubahan Masih Terbuka untuk Demokrat

Pak Anies dan Muhaimin memiliki harapan besar kepada Demokrat bisa bekerja sama.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Perwakilan Anies Rasyid Baswedan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Sudirman Said (tengah) di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Perwakilan Anies Rasyid Baswedan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Sudirman Said (tengah) di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Anies Rasyid Baswedan, Sudirman Said mengataka,n pintu Koalisi Perubahan akan terus terbuka untuk kembali bekerja sama dengan Partai Demokrat. Saat ini, Demokrat yang sudah keluar dari Koalisi Perubahan belum menentukan sikap bergabung dengan capres mana.

"Jadi kita sangat terbuka, bahkan dalam berbagai kesempatan Pak Anies dan Pak Muhaimin sempat juga mengatakan memiliki harapan besar kepada Partai Demokrat, kalau pun tidak bersama-sama dengan koalisi, kita bekerja sama dalam agenda-agenda besar yang pasti kita memerlukan banyak tenaga," kata Sudirman Said di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).

Baca Juga

Sudirman menjelaskan, membangun Indonesia tidak mungkin bisa dilakukan hanya oleh presiden dan wakil presiden semata. Karena itu, pihaknya membuka pintu bagi semua partai untuk membangun bangsa bersama Koalisi Perubahan.

"Membangun bangsa ini, menata bangsa ini, pekerjaan yang sangat besar sekali, tidak mungkin cukup diselesaikan oleh dua individu, namanya capres-cawapres begitu pun tiga partai," ujar eks menteri ESDM tersebut.

Pasangan Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Amin) saat ini diusung oleh Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada Pileg 2019, Nasdem mendapatkan 12,66 juta suara (9,05 persen) atau 59 kursi di DPR.

Sementara itu, PKB meraih 13,57 juta suara (9,69 persen) atau 58 kursi dan PKS meraup 11,49 juta suara (8,21 persen) atau 50 kursi di DPR. Total perolehan suara ketiga parpol Koalisi Perubahan pada Pileg 2019 sebanyak 37,72 juta suara.

Sementara itu, koalisi tiga parpol tersebut memiliki 167 kursi atau jauh di atas ketentuan batas minimal 115 kursi di DPR sebagai syarat presidential threshold. Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai 25 November 2023.

KPU majukan pendaftaran capres...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement