REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI – Otoritas Libya telah membuka penyelidikan atas peristiwa runtuhnya dua bendungan ketika badai Daniel melanda negara tersebut pada 10 September 2023 lalu.
Ambrolnya dua bendungan mengakibatkan korban tewas akibat badai melonjak melampaui 11 ribu jiwa. Sementara korban hilang mencapai lebih dari 10 ribu orang.
Jaksa Agung Libya al-Sediq al-Sour mengatakan, pihaknya akan menginvestigasi runtuhnya dua bendungan yang dibangun pada tahun 1970-an tersebut, serta alokasi dana pemeliharaannya. Dia mengatakan jaksa bakal menyelidiki otoritas lokal saat ini dan pemerintahan sebelumnya.
“Saya meyakinkan warga bahwa siapa pun yang melakukan kesalahan atau kelalaian, jaksa pasti akan mengambil tindakan tegas, mengajukan kasus pidana terhadapnya dan mengirimnya ke pengadilan,” ujar al-Sour dalam konferensi pers di Derna pada Jumat (15/9/2023) malam.