Ahad 17 Sep 2023 08:49 WIB

Gagal ke Final Hong Kong Open, Gregoria Alihkan Fokus ke Pemulihan Lutut dan Asian Games

Gregoria dihentikan unggulan pertama Akane Yamaguchi lewat permainan tiga gim.

Gregoria Mariska Tunjung (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Hiro Komae
Gregoria Mariska Tunjung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan akan segera mengalihkan fokusnya untuk pemulihan cedera lutut dan persiapan jelang Asian Games 2022 Hangzhou.

“Semoga cedera lutut saya tidak semakin serius dan bisa terus membaik jelang Asian Games nanti. Sambil kembali latihan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di beberapa turnamen terakhir,” kata Gregoria, dikutip dari keterangan singkat PBSI, Sabtu (16/9/2023).

Baca Juga

Gregoria belakangan ini mengalami cedera pada lututnya. Namun, ia mengatakan telah berkomitmen untuk terus berjuang pada setiap turnamen yang ia ikuti, mengingat kini sudah merupakan periode Race to Olympics 2024.

“Saya memutuskan bersama pelatih untuk main di sini karena saya merasa saya masih bisa. Jadi karena sudah komitmen untuk turun jadi saya mau memberikan yang maksimal walau dengan kondisi lutut yang belum 100 persen,” kata Gregoria.

“Saya maksimalkan waktu latihan di China kemarin untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya berpikir di periode Race to Olympics ini penting juga setiap poin di setiap turnamen yang saya ikuti,” ujarnya menambahkan.

Gregoria melaju ke babak semifinal Hong Kong Open 2023. Namun, langkahnya terhenti usai kalah dari unggulan teratas Akane Yamaguchi (Jepang) dalam drama rubber game 17-21, 25-23, 18-21, pada Sabtu.

Gregoria yang turun sebagai unggulan lima itu mengatakan, terdapat beberapa hal yang ia soroti dari permainannya hari ini. Ia yang sudah unggul di gim pertama, lawan dengan cepat mengubah pola lalu membuat Gregoria balik tertekan, dan ia tidak bisa keluar dari situasi itu.

“Saya sudah unggul empat poin tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, ditambah saya terlalu lama fokus memikirkan lawan sedang mengejar padahal harusnya fokus saya adalah bagaimana untuk dapat poin lagi ketika lawan juga dapat poin,” kata Gregoria.

“Di gim ketiga juga sama, saya hilang poin dengan sangat cepat di kedudukan 14-14 langsung 14-18. Itu menjadi kesalahan terbesar saya di pertandingan kali ini,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Gregoria memetik pelajaran untuk terus mempertahankan fokusnya dalam menghadapi lawan di poin-poin kritis.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement