REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City raih 2 kategori Awards sekaligus. KITB juara dalam kategori Best Breakthrough Industrial Estate dan Highly Commended pada kategori Best Township Masterplan Design yang diselenggarakan oleh Property Guru Indonesia Property Award di The Ritz - Carlton Jakarta.
KITB merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) mampu memberikan terobosan baru bagi kawasan industri. Pasalnya lahan Fase 1 seluas 450 Ha telah habis terjual dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun dan telah terisi oleh 13 tenant, 6 diantaranya sedang dalam tahap kontruksi.
Selain itu dalam waktu yang singkat ini KITB berhasil membawa kawasan untuk siap operasional pada awal tahun 2024. Hal inilah yang menjadikan KITB memenangkan kategori “Best Breakthrough Industrial Estate.”
Adapun 13 tenant yang sudah bergabung antara lain KCC Glass Indonesia asal Korea Selatan yang akan menjadi pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara dengan luas lahan 46 Ha. Pabrik perakitan sepatu asal Taiwan dengan luas lahan 16.4 Ha yaitu Yih Quan Footwear Indonesia.
Rumah Keramik Indonesia (RKI) dengan luas lahan 13.8 dan Wavin perusahaan asal Belanda yang memproduksi pipa PVC dengan lahan seluas 20 Ha. Tak hanya itu KITB memiliki beberapa tenant yang fokus pada bidang kesehatan, hal ini berkaca pada pandemi covid-19 yang telah terjadi.
Tenant tersebut yaitu Jayamas Medika Industri, Tawada Healthcare, Interskala Medika Indonesia, Interskala Medika Solusindo, dan Acindo Medika. Selain itu
terdapat berbagai industri lain yakni Unipack Plasindo, Window Shutter, Cosmos Indo Ink, dan Samator Indo Gas.
Kategori selanjutnya yang dimenangkan KITB adalah Highly Commended “Best Township Masterplan Design”. KITB memiliki masterplan yang mengakomodir infrastruktur dan utilitas yang terpadu dalam satu kawasan.
KITB didukung oleh multiakses yang terintegrasi seperti akses langsung menuju Tol Trans Jawa, tersambung dengan Jalan Nasional Pantura, bersandingan dengan double track railway dengan potensi menjadi Stasiun dan Dry Port, terminal multipurpose Jetty di dalam kawasan dan dekat dengan Bandara Ahmad Yani di
Semarang hingga mudahkan akses logistik tenant. Utilitas dan fasilitas lainnya yang di miliki KITB sangat lengkap berupa jalan kawasan, rumah susun, TPST, bendung urang dan jaringan transmisi, reservoir, IPA, IPAL, dan jaringan tranmisi gas.
Didesain dengan Smart and Sustainable Concept, KITB merangkul nilai-nilai nature, human, dan masa depan ekonomi berkelanjutan yang mencakup tiga pilar dalam pengembangannya untuk menciptakan, berinovasi, dan berkembang dalam setiap aspek bisnis dan kehidupan yang dapat dijangkau dalam satu kesempatan.
Direktur Keuangan KITB Evi Afiatin mengaku bangga karena Grand Batang City masih baru dan sedang menyiapkan untuk infrastruktur. "Untuk fase 1 seluas 450 Ha yang telah habis terjual kurang dari 2 tahun dan akan mulai beroperasional pada tahun 2024 dan Kami siap untuk membuka lahan fase 2,” ungkap Evi.
Harapannya KITB setelah meraih 2 Award dapat meningkatkan kualitas dan prestasi dalam mengelola kawasan. Penghargaan ini mendorong KITB untuk lebih berinovasi, meningkatkan pelayanan, dan dapat dijadikan contoh kawasan yang berkelanjutan, efisien, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Semoga penghargaan ini menjadi pijakan untuk meraih kesuksesan lebih besar di masa depan.