Ahad 17 Sep 2023 10:17 WIB

Bertemu PM Cina, Wapres Dukung Usulan Bangun Akademi Vokasi Cina-ASEAN di Indonesia

Kehadiran akademisi vokasi ini untuk menyiapkan SDM mumpuni.

Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi untuk mendorong penguatan kerja sama dalam sektor produk halal di Grand Ballroom C, Lt. 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Jumat pagi (15/09/2023).
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi untuk mendorong penguatan kerja sama dalam sektor produk halal di Grand Ballroom C, Lt. 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Jumat pagi (15/09/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendukung usulan Perdana Menteri (PM) Cina Li Qiang untuk membangun Akademi Vokasi tingkat Cina-Asean. Usulan itu disampaikan Li Qiang saat pertemuan bilateral keduanya di Gedung International Convention Center (ICC), kawasan Li Yuan Resort, Nanning, Cina, Sabtu (16/9/2023

"Yang menarik itu ya kita ingin menekankan pentingnya pendidikan vokasi. Kita harapkan untuk membangun akademisi vokasi Cina di Indonesia dan juga negara ASEAN di ASEAN yang lain saya kira itu yang paling penting dari pertemuan itu," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya di sela kunjungannya beberapa hari ke Cina dikutip pada Ahad (17/9/2023).

Kiai Ma'ruf menilai, usulan pendirian akademisi vokasi sejalan dengan upaya Indonesia yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, kehadiran akademisi vokasi ini juga untuk menyiapkan SDM mumpuni demi kepentingan peningkatan kerja sama Indonesia-Cina ke depan.

"Dalam rangka juga meningkatkan terutama tadi pendidikan vokasi itu kan supaya investasi yang datang dari Cina itu bisa direspon oleh tenaga kita Indonesia melalui proses akademi vokasi di Indonesia," ujarnya.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan fokus bahasan dalam pertemuan Wapres dengan PM Cina yakni komitmen memperdalam dan memperluas hubungan antara kedua negara yang selama ini memang sudah berjalan baik, utamanya kerja sama di bidang ekonomi dan pendidikan. Wapres menekankan pembicaraan pada tiga hal penting.  

Pertama, soal perdagangan di berbagai bidang yamg selama ini sudah berjalan agar diperluas lagi. Kedua, Wapres juga berharap agar Cina berinvestasi di industri halal di Indonesia.

"Karena selama ini banyak industri halal Cina yang meminta sertifikasi halal ke Indonesia dan hasilnya diekspor ke Indonesia dan negara lain," ujar Masduki.

Ketiga, hubungan people to people mesti ditingkatkan antar kedua negara sebagai landasan untuk kepentingan pendidikan dan vokasi, pariwisata serta sektorlainnya di kedua negara. 

Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Cina menyambut baik gagasan Wapres Ma’ruf amin untuk memperluas dan memperdalam hubungan antar kedua negara. Bahkan, Li Qiang memuji Indonesia sebagai negara teladan di ASEAN dalam konteks membangun kerja sama hubungan antara dua negara.

"Ini tak lepas dari kedua pimpinan nasional masing-masing (Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi) yang selama ini telah menjalin hubungan bilateral dengan sangat baik. Perdana menteri itu juga mengusulkan untuk membangun akademi vokasi Cina dan Indonesia akan menjadi perioritas pertama untuk membangun akademi tersebut," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement