Ahad 17 Sep 2023 09:56 WIB

Jangan Mudah Percaya, Ini Cara Deteksi Video Palsu

Dengan teknologi AI, video palsu sekarang mudah dibuat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Video palsu (deepfake, dimanipulasi, diedit) biasanya menampilkan skema investasi tertentu yang menjanjikan keuntungan tinggi atau dukungan selebriti palsu./ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Video palsu (deepfake, dimanipulasi, diedit) biasanya menampilkan skema investasi tertentu yang menjanjikan keuntungan tinggi atau dukungan selebriti palsu./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kita hidup dalam dunia di mana ‘terlihat nyata bukan berarti bisa dipercaya’. Apa maksudnya? Ini berkaitan dengan munculnya ancaman baru, penipuan uang online yang dipicu oleh video palsu (deepfake, dimanipulasi, diedit).

Video-video tersebut biasanya menampilkan skema investasi tertentu yang menjanjikan keuntungan tinggi atau dukungan selebriti palsu. Seperti dua contoh video palsu yang dimuat dalam Indian Express, Ahad (17/9/2023).

Baca Juga

Video pertama menunjukkan Ketua Reliance Industries India, Mukesh Ambani memberikan endorse salah satu proyek investasi Sona Aggarwal. Video lain menunjukkan pendiri Isha Foundation, Sadhguru, dan aktor Aishwarya Rai memuji Suraj Sharma dan proyek investasinya.

Setelah diselidiki, kedua video itu terbukti palsu dan dimanipulasi. Pejabat Humas Reliance Industries, Franko Williams menyatakan bahwa suara Mukesh Ambani dimanipulasi, dan menegaskan Mukesh Ambani tidak pernah meng-endorse individu atau skema investasi mana pun. 

Bahkan halaman Facebook Isha Foundation mengklarifikasi bahwa video tersebut dibuat oleh penipu. Dengan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi deepfake untuk membuat video yang dimanipulasi, berikut beberapa tips yang harus diikuti untuk mengidentifikasi video tersebut.

 

1.Periksa suaranya

Suara yang dihasilkan AI biasanya terdengar serupa dan ada tone robotik. Jika video tersebut menampilkan ‘selebriti’, bandingkan suaranya dengan video asli mereka yang tersedia di media sosial dan platform video.

 

2.Analisis gerakan wajah

Perhatikan baik-baik subjek dalam video. Video yang dimanipulasi sering kali menampilkan gerakan wajah yang tidak wajar disertai masalah sinkronisasi bibir. Perhatikan ketidakkonsistenan gerakan wajah.

 

3.Periksa sumbernya

Selalu periksa sumber video. Video palsu biasanya disponsori dan muncul sebagai iklan. Jangan mempercayai video yang dibagikan di media sosial oleh orang tak dikenal atau dibagikan di situs web asing. Selalu teliti tentang orang atau entitas yang didukung dalam video tersebut.

 

4.Periksa isinya

Selalu tanyakan pada diri sendiri, ‘Apakah kontennya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan?’. Skema yang menjanjikan keuntungan besar dengan investasi dalam jumlah minimum, umumnya palsu. Klaim-klaim tinggi ini tidak bisa dipercaya.

 

5.Pencarian Google

Setelah menemukan video palsu dan berpikir untuk berinvestasi dalam skema tertentu, lakukan pencarian Google sederhana tentang orang atau skema yang didukung dalam video tersebut. Terkadang akan ditemukan rincian lebih lanjut, tentang penipuan atau salinan keluhan yang didaftarkan terhadap entitas itu.

 

6.Percayai insting, laporkan

Jika ada sesuatu dalam video yang terasa tidak benar atau menimbulkan kecurigaan, percayalah pada insting. Selalu lebih baik untuk berhati-hati. Melaporkan konten yang mencurigakan dapat membantu mencegah orang lain menjadi korban penipuan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement