REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah stok darah di Medan, Sumatra Utara, saat ini masih kekurangan pasokan darah sekitar 60 persen dari yang biasanya bisa menghasilkan 5.000 sampai 6.000 kantong darah dalam sebulan.
Hal tersebut diakibatkan masih banyak masyarakat yang sungkan atau belum berani datang untuk mendonorkan darah mereka.
Hal tersebut mendorong Relawan Petani Tebu (PeTebu) untuk 'jemput bola' mengajak Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan door to door ke berbagai wilayah di Kota Medan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendonorkan darahnya.
"Ini langkah positif dalam membantu PMI untuk memperbanyak stok darah di Kota Medan, selama ini kan banyak rumah sakit yang kekurangan darah," kata tokoh masyarakat Kecamatan Medan Sunggal, Sugianto, dalam wawancaranya di kegiatan PeTebu Dukung Ganjar Bakti untuk Negeri 'Donor Darah dan Normalisasi Saluran Air' di Jalan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatra Utara, seperti dinukil pada Ahad (17/9/2023).
Sugianto menilai stok darah yang tersedia di PMI jumlahnya masih sangat terbatas. Hal tersebut lantaran kurangnya sosialisasi dan masih banyak masyarakat yang takut mendonorkan darahnya.
"Stoknya masih perlu diperbanyak karena kurangnya sosialisasi ke masyarakat dari PMI mengenai pentingnya donor darah bagi masyarakat," lanjut Sugianto.
Kedepan, melalui PeTebu Dukunh Ganjar, Sugianto mengupayakan untuk senantiasa melakukan pendampingan bersama PMI agar masyarakat memahami dampak dam manfaat positif dari kegiatan donor darah.
"Kita akan bantu PMI untuk melakukan kegiatan donor darah seperti ini dan menyosialisasikam terus manfaat donor darah baik dalam kepentingan sesama masyarakat maupun untuk kesehatan," kata dia.
Sebagai informasi, donor darah secara rutin dapat membuat jantung berdetak lebih stabil dan teratur. Apabila sirkulasi darah lancar, organ tubuh juga akan berfungsi dengan baik.
Di samping itu, rutin mendonorkan darah juga dapat menurunkan risiko serangan jantung, strok, dan kanker, demikian dilansir dari Antara.