REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Komite militer Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Laksamana Angkatan Laut Belanda Rob Bauer memperingatkan kenaikan harga amunisi akan menambah anggaran pertahanan negara sekutu. Namun, hal tersebut tidak menjamin keamanan yang lebih baik.
“Harga peralatan dan amunisi naik. Saat ini, kami membayar lebih banyak untuk hal yang sama,” kata Laksamana Bauer seusai pertemuan para pemimpin pertahanan NATO di Oslo, Sabtu (16/9/2023).
“Itu artinya kami tidak bisa memastikan kenaikan belanja pertahanan menghasilkan keamanan yang lebih baik,” katanya.
NATO mendesak produsen senjata dan peralatan militer menaikkan produksinya untuk memenuhi permintaan yang melonjak sejak invasi Rusia ke Ukraina. Apalagi, negara sekutu NATO tidak hanya mengirimkan pasokan ke Ukraina, tetapi juga membangun persediaan mereka sendiri.