Ahad 17 Sep 2023 17:15 WIB

PKB: Koalisi Perubahan Tunjukkan Kepemimpinan Terbuka Muhaimin

PKB sebut Koalisi Perubahan menunjukkan kepemimpinan terbuka Muhaimin Iskandar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. PKB sebut Koalisi Perubahan menunjukkan kepemimpinan terbuka Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. PKB sebut Koalisi Perubahan menunjukkan kepemimpinan terbuka Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manuver Muhaimin Iskandar ke luar KKIR dan merapat ke Koalisi Perubahan memang mengejutkan. Sekretaris LPP DPP PKB, Zainul Munasichin menilai, langkah itu malah menunjukkan karakter kepemimpinan Cak Imin.

Apalagi, Koalisi Perubahan tidak cuma diisi Nasdem yang selama ini dikenal sebagai partai nasionalis. Tapi, ada PKS yang merupakan pula partai berbasis Islam dan banyak dikenal dengan karakter modernis.

Baca Juga

"Penyatuan PKB dan PKS dalam Koalisi Perubahan menunjukkan karakter kepemimpinan Gus Imin sangatlah terbuka dan komunikatif," kata Zainul melalui akun Twitter resmi bercentang biru @zainul_munas, Ahad (17/9).

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar secara resmi mendeklarasikan diri sebagai cawapres dari Anies Baswedan. Selain mengukuhkan posisi PKB di Koalisi Perubahan, deklarasi menegaskan PKB ke luar dari poros Prabowo di KKIR.

Merapatnya PKB ke Koalisi Perubahan hampir tidak pernah diprediksi selama dinamika politik menuju Pilpres 2024. Karenanya, tidak sedikit pihak-pihak yang terkejut atas manuver Muhaimin Iskandar tersebut.

Ia berpendapat, kepemimpinan Muhaimin telah menerapkan perlakuan yang sama kepada setiap anak bangsa. Sehingga, PKB pada masa kepemimpinan Muhaimin disebut tidak menghambat kolaborasi dengan sesama anak bangsa.

"Bagi Gus Imin, tidak ada sekat agama, suku, ras dan golongan yang dapat menghambat sesama anak bangsa berkolaborasi membangun Indonesia yang lebih baik," ujar Zainul.

Meski begitu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memang memiliki banyak kesamaan. Antara lain, sama-sama merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan tidak sedikit tampil bersama di depan publik.

Cak Imin satu dari sedikit tokoh politik yang tidak sungkan menyebut peluang kerja sama dengan Anies. Bahkan, ketika banyak elit-elit partai politik menegaskan sikap tidak mau berkoalisi dengan Anies Baswedan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement