REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMRC melakukan survei untuk melihat sentimen pemilih partai politik atas pasangan Anies-Muhaimin. Hasilnya, ternyata pemilih dari partai-partai pendukung seperti Nasdem dan PKS solid mendukung mereka.
Peneliti SMRC, Saiful Mujani mengatakan, soliditas itu terlihat dalam survei yang dilakukan pada 5-8 September 2023 kepada 1.212 responden. Untuk Nasdem, sebanyak 54 persen pemilihnya mendukung Anies-Muhaimin.
"Selama ini Nasdem memang sudah dengan Anies, tapi dengan adanya kejutan seperti tadi tidak merontokkan, tidak membuat pemilih Nasdem ke luar. Walau belum 70-80, tapi sudah menunjukkan Nasdem ada di belakang Anies," kata Saiful.
Untuk PKS, sebanyak 69 persen pemilihnya tetap mendukung Anies sebagai capres setelah memilih Muhaimin sebagai cawapresnya. Saiful menuturkan, dukungan tersebut tidak berubah dari sebelum maupun setelah deklarasi.
"Sejauh ini, pemilih PKS solid terhadap Anies, tidak terganggu Anies berpasangan dengan Muhaimin," ujar Saiful.
Namun, ia menerangkan, untuk pemilih PKB belum banyak perubahan. Sebab, survei SMRC ini menunjukkan baru 20 persen pemilih PKB yang mendukung Anies-Muhaimin setelah ke luar dari koalisi KKIR atau poros Prabowo.
Saiful menyebut, pemilh PKB masih cenderung memilih Ganjar Prabowo 30 persen dan Prabowo Subianto 38 persen. Ia mengingatkan, ini merupakan tantangan bagi Anies-Muhaimin, termasuk untuk meyakinkan pemilih NU.
"Gerbong NU itu lebih besar daripada PKB. Jadi, kalau NU cukup banyak yang mendukung pasangan ini ekspektasinya mendapat suara cukup besar," kata Saiful.
Uniknya, survei SMRC mencatat cepatnya dukungan dari pemilih Partai Demokrat yang tadinya ada di Koalisi Perubahan mengalihkan dukungan. Sejauh ini, tersisa 22 persen pemilih yang masih mendukung Anies.
"Beberapa hari sebelum deklarasi reaksi sudah cepat sekali, menurunkan atribut malam itu juga dan cepat itu tersosialisasi, tinggal 22 persen," ujar Saiful.
Saat ini, Koalisi Perubahan masih berisikan Partai Nasdem, PKB dan PKS. Setelah deklarasi, Majelis Tinggi Partai Demokrat mengambil sikap baru dan menyatakan secara resmi kalau mereka ke luar dari Koalisi Perubahan.
Sikap berbeda ditampilkan PKS atas deklarasi Anies-Muhaimin. Majelis Syura PKS memutuskan tetap berada di Koalisi Perubahan dan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024.