Ahad 17 Sep 2023 19:24 WIB

Hari Kiamat Juga Disebut Malapetaka Besar untuk Orang Kafir dan Pendosa

Kiamat keniscayaan yang akan terjadi atas kehendak Allah SWT

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Hari Kiamat (Ilustrasi). Kiamat keniscayaan yang akan terjadi atas kehendak Allah SWT
Hari Kiamat (Ilustrasi). Kiamat keniscayaan yang akan terjadi atas kehendak Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kiamat merupakan istilah bahasa Indonesia yang dipahami sebagai kehancuran alam semesta. 

Ada sekitar 41 nama yang mengisyaratkan tentang kiamat dalam Alquran. Kiamat juga dikenal dengan nama At-Tammah al-Kubra, artinya hari malapetaka sangat besar bagi orang kafir dan pendosa. 

Baca Juga

Hal ini dijelaskan dalam Surat An-Naziat ayat 34. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  

فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ

“Maka, apabila malapetaka terbesar (hari Kiamat) telah datang, pada hari (itu) manusia teringat apa yang telah dikerjakannya dan (neraka) Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang yang melihat(nya). Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, sesungguhnya (neraka) Jahimlah tempat tinggal(nya).” (QS An-Naziat ayat 34-39)

Dilansir dari buku Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2011 disebutkan bahwa kiamat juga disebut Yaumul-Ba‘s artinya hari kebangkitan manusia dari kubur. 

Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-Hajj Ayat 5 dan Surat Ar-Rum Ayat 56.

Baca juga: Saat Anda Terbangun Malam Hari dan Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Ini

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُممَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ  فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِننْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ  لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَييْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ  زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ

“Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami telah menciptakan (orang tua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian (kamu sebagai keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu (Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.” (QS Al-Hajj ayat 5). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَالْاِيْمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ اِلٰى يَوْمِ الْبَعْثِۖ فَهٰذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلٰكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

“Orang-orang yang diberi ilmu dan iman berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu benar-benar telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah sampai hari Kebangkitan. Maka, inilah hari Kebangkitan itu, tetapi dahulu kamu tidak mengetahui (bahwa itu benar adanya).” (QS Ar-Rum ayat 56)    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement