Senin 18 Sep 2023 05:37 WIB

Ini Rangkuman Kunjungan Kim Jong-un di Rusia

Kim Jong un berkunjung ke badan antariksa hingga menonton walrus Rusia

Serangkaian kegiatan Kim Jong un dari memeriksa pesawat pengebom berkemampuan nuklir hingga menonton pertunjukkan walrus
Foto: Governor of the Russian via AP
Serangkaian kegiatan Kim Jong un dari memeriksa pesawat pengebom berkemampuan nuklir hingga menonton pertunjukkan walrus

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Sehari setelah memeriksa pesawat pengebom berkemampuan nuklir Rusia dan senjata canggih lainnya, pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berada dalam mode yang lebih ringan pada Ahad (17/9/2023). Dia mengunjungi sebuah kampus dan menonton pertunjukan walrus di akuarium Rusia sambil melanjutkan perjalanan yang diawasi ketat ke Far East.

Kantor berita resmi pemerintah Rusia RIA Novosti merilis video Kim yang mengenakan jas hitam dan ditemani oleh para pejabat tinggi. Dia berbicara dengan pejabat Rusia melalui penerjemah saat  berjalan melewati kampus Far Eastern Federal University di Russky Island.

Kim bertemu dengan gubernur wilayah Primorye Rusia Oleg Kozhemyak serta Menteri Sumber Daya Alam Rusia Alexander Kozlov dan rektor Far Eastern Federal University Boris Korobets. Sebuah video daring yang diunggah oleh Kozlov menunjukkan, Kim dilindungi dari hujan ringan saat dibawa berkeliling kampus.

Kozlov memberi tahu Kim bahwa ada warga Korut yang belajar di sana dan sekolah tersebut akan senang jika siswa Korut mempelajari pembangkit listrik tenaga air. Kozhemyako sebelumnya mengatakan, akan berdiskusi dengan Kim tentang program pertukaran anak-anak sekolah untuk menghadiri perkemahan musim panas di negara masing-masing.

Kim kemudian terlihat di Akuarium Primorsky yang merupakan akuarium terbesar di Rusia. Dia menyaksikan pertunjukan yang menampilkan paus beluga, lumba-lumba hidung botol, anjing laut berbulu, dan “Misha” si walrus, yang tampaknya sangat dinikmati.

Kunjungan Kim telah menggarisbawahi kepentingan kedua negara selaras dalam menghadapi konfrontasi yang semakin intensif dengan negara-negara Barat. Sehari setelah mengunjungi pabrik pesawat di Komsomolsk-on-Amur yang memproduksi jet tempur paling kuat Rusia, Kim melakukan perjalanan ke bandara dekat Vladivostok pada Sabtu (16/9/2023).

Dalam kunjungan itu, Kim bertemu dan berbincang dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Shoigu dan pejabat senior militer lainnya memberinya pandangan dekat tentang pembom strategis Rusia dan pesawat tempur lainnya.

Semua pesawat tempur Rusia yang diperlihatkan kepada Kim termasuk di antara jenis pesawat yang digunakan secara aktif dalam perang di Ukraina. Pesawat-pesawat ini termasuk pesawat pengebom Tu-160, Tu-95, dan Tu-22 yang secara rutin meluncurkan rudal jelajah.

Selama kunjungan Kim, Shoigu dan komandan pasukan pembom jarak jauh Rusia Letjen Sergei Kobylash mengkonfirmasi untuk pertama kalinya, bahwa Tu-160 baru-baru ini menerima rudal jelajah baru dengan jangkauan lebih dari 6.500 kilometer. Shoigu juga menunjukkan kepada Kim rudal terbaru Rusia lainnya, rudal hipersonik Kinzhal yang dibawa oleh jet tempur MiG-31. Senjata ini pertama kali digunakan dalam pertempuran selama perang di Ukraina.

Kim dan Shoigu melakukan perjalanan ke Vladivostok pada Sabtu malam. Mereka memeriksa fregat Laksamana Shaposhnikov. Komandan angkatan laut Rusia Laksamana Nikolai Yevmenov memberi pengarahan kepada Kim tentang kemampuan dan persenjataan kapal tersebut, termasuk rudal jelajah jarak jauh Kalibr yang sering ditembakkan oleh kapal perang Rusia ke sasaran di Ukraina.

Kantor berita resmi milik pemerintah Korut KCNA mengatakan, bahwa kunjungan Kim didampingi oleh para pejabat tinggi militernya, termasuk menteri pertahanan dan komandan tertinggi angkatan udara dan angkatan lautnya pada Sabtu. Setelah makan siang, Kim dan Shoigu berbicara tentang lingkungan keamanan regional dan bertukar pandangan.

"Masalah-masalah praktis yang timbul dalam memperkuat koordinasi strategis dan taktis, kerja sama dan pertukaran timbal balik antara angkatan bersenjata kedua negara,” kata laporan KCNA.

Dalam pertemuan mereka pada kunjungan menteri pertahanan Rusia ke Korut pada Juli, Kim memberi Shoigu pemeriksaan serupa terhadap sistem senjata Korut sebelum mengundangnya ke parade besar-besaran di ibu kota, Pyongyang. Dalam kegiatan itu, Korut meluncurkan rudal balistik antarbenua paling kuat yang dirancang untuk menargetkan Amerika Serikat (AS).

Isyarat yang diinginkan Kim Jong un....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement