REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban meninggal dalam insiden tawuran antarkomunitas pesilat di Kota Changhua, Taiwan, Zainal Fanani (32) tiba di rumah duka yang beralamat di Desa Tasikmadu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Ahad (17/9/2023) siang. Kedatangan jenazah yang dihantar dalam sebuah peti mati itu disambut isak tangis keluarga dan kerabatnya.
Massa yang berjumlah cukup banyak terlihat ikut menyambut kedatangan jenazah Zainal yang dinyatakan telah meninggal sejak 2 September 2023, sekitar tiga pekan lalu dalam insiden kerusuhan antarkelompok perguruan silat yang mayoritas beranggotakan pekerja migran Indonesia. Usai disholatkan, jenazah diantarkan ke peristirahatan terakhir.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang hadir melayat ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Zainal Fanani. Dia pun berharap insiden itu menjadi pembelajaran bersama sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari baik di skala lokal hingga global.
Selain itu, Mas Ipin juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan, Kementerian Luar Negeri, KDEI di Taipe hingga BP2MI dan pihak terkait lainnya yang sudah membantu proses pemulangan jenazah Zainal Fanani dengan waktu cukup singkat.
Bupati juga berpesan kepada seluruh massa pesilat di daerahnya agar mawas diri dan terprovokasi kabar-kabar bohong atau hoaks.
"Saat ini proses hukum terhadap tersangka sudah dilakukan oleh penegak hukum dari dua negara. Oleh karena itu, tidak usah mencari-cari kembali hal yang lain di Trenggalek, lebih baik saudara dari PSHT mendoakan yang terbaik kepada almarhum," katanya.
Sebelumnya, tawuran antar PMI yang tergabung dalam komunitas/kelompok pesilat terjadi di Taiwan pada 2 September 2023.
Dalam insiden itu, satu PMI meninggal dunia, yaitu Zainal Fanani. Zainal Fanani berangkat ke Taiwan pada 2015 lalu dan rencananya akan pulang pada tahun depan.