Senin 18 Sep 2023 06:19 WIB

Keamanan New York Diperketat Jelang Pertemuan Majelis Umum PBB

Beberapa jalan di Manhattan ditutup dengan mendirikan barikade demi alasan keamanan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Amerika Serikat (18/9/2023)
Foto: Kemenlu RI
Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Amerika Serikat (18/9/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari 150 kepala negara dan pemerintahan, serta ratusan menteri, diplomat, perwakilan lembaga non-pemerintah, dan jurnalis, berkumpul di New York untuk menghadiri sesi ke-78 Majelis Umum PBB (UNGA) yang dimulai pada Senin (18/9/2023). Departemen Kepolisian New York (NYPD) telah memperketat keamanan, beberapa jalan di Manhattan ditutup dengan mendirikan barikade demi alasan keamanan.

Komisaris Polisi NYPD Edward Caban mengatakan pada pekan lalu, sumber daya akan dikerahkan di seluruh kota untuk memastikan keamanan acara tersebut. “Setiap aspek dari departemen kami akan dilibatkan,” kata Caban dikutip dari Anadolu Agency

Caban menyatakan, kepolisan akan bekerja sama dengan Dinas Rahasia, Departemen Luar Negeri, FBI, dan Kepolisian PBB dalam mengamankan kota tersebut. NYPD juga mendorong warga New York untuk lebih memilih transportasi umum daripada mengemudi guna mengurangi kemacetan lalu lintas selama pertemuan puncak. Departemen Perhubungan New York City telah mengeluarkan daftar hari-hari Peringatan Kemacetan hingga akhir 2023. Kerucut dan pos pemeriksaan akan dimulai pada Senin pukul 07.00 waktu setempat dan akan berlangsung hingga akhir Sidang Umum pada 26 September.

“Akan ada jalur kerucut khusus untuk memfasilitasi kendaraan darurat dan pengawalan pejabat tinggi,” kata Kepala Divisi Transit NYPD Michael Pilecki.

Wakil kepala Badan Keamanan dan Keselamatan PBB Rodrigo Victor da Paixao menyatakan, petugas keamanan siap menjalankan peran untuk melindungi puluhan pemimpin dunia. “Dari sudut pandang Keamanan PBB, ini adalah tentang mengembangkan apa yang kami lakukan sepanjang tahun dan memperluasnya untuk minggu GA. Para saksi di bulan September mengintensifkan upaya karena banyaknya peserta," ujarnya. 

Menurut da Paixao, badan keaman memiliki rencana menyeluruh dengan persiapan skenario terburuk, bahkan jika perlu membawa beberapa orang ke rumah sakit sekaligus." Ada juga kerja sama yang erat dengan pemadam kebakaran NYC, layanan medis kami, dan rumah sakit terdekat,” katanya. 

Kegiatan UNGA dimulai Senin dan para pemimpin akan berpidato di sidang mulai Selasa (19/9/2023). Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan membuka sidang pada pukul 09.00 waktu setempat, diikuti presiden sidang ke-78 Majelis Umum PBB Dennis Francis dari Trinidad dan Tobago. Sesuai tradisi, Brasil akan menjadi negara yang menyampaikan pidato pertama di Majelis Umum, disusul Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement