Senin 18 Sep 2023 09:07 WIB

Lagarde Sita Telepon Rekan-Rekannya di Bank Sentral Eropa untuk Cegah Kebocoran Informasi

Ponsel diambil pada hari pertama pertemuan pemilihan pengawas utama Bank Sentral.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde.
Foto: EPA-EFE/FRIEDEMANN VOGEL
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, menyita telepon seluler rekan-rekan pembuat kebijakannya pada pertemuan minggu ini dan menegur mereka. Hal ini karena mereka membocorkan informasi penting menjelang keputusan kebijakan.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Senin (18/9/2023) ini merupakan langkah paling berani yang diambil Lagarde untuk menghentikan kebocoran informasi dari dewan pemerintahan. Ini menjadi masalah yang telah mengganggu masa kepemimpinannya dan juga pendahulunya, Mario Draghi.

Baca Juga

Sebanyak 26 anggota Dewan Pengatur diminta untuk menyerahkan ponsel mereka pada Rabu, hari pertama pertemuan, ketika para pembuat kebijakan akan memilih Claudia Buch sebagai pengawas perbankan utama ECB. Ponsel tersebut dikembalikan setelah pencalonan Buch sebagai ketua dewan pengawas tunggal, yang mengawasi lebih dari seratus pemberi pinjaman terbesar di zona euro, diumumkan, tambah sumber tersebut.

Keputusan itu diambil karena pilihan ketua saat ini, Andrea Enria, muncul di media sebelum rilis resmi pada 2018. Juru bicara ECB menolak berkomentar

Langkah Lagarde ini dilakukan sehari setelah Reuters secara eksklusif mengungkapkan bahwa ECB akan menaikkan perkiraan inflasi utama pada minggu ini, yang membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pada hari Kamis.

Sebagian besar ekonom dan pedagang memperkirakan ECB akan mempertahankan suku bunganya. Namun banyak yang mengubah pandangan mereka setelah laporan Reuters diterbitkan pada Selasa malam.

Lagarde menstigmatisasi kebocoran tersebut pada awal pertemuan dua hari tersebut, sebuah kritik yang juga disuarakan oleh beberapa rekannya.

Lagarde mewarisi dewan pemerintahan yang terpecah dari Draghi, yang telah mengasingkan kelompok garis keras di wilayah utara zona euro dengan kebijakan moneternya yang sangat longgar dan gaya manajemennya yang kasar. Dia terus berusaha menciptakan suasana yang lebih harmonis dan beberapa sumber setuju bahwa dia telah berhasil.

Lagarde mengatakan pada Kamis bahwa kenaikan terbaru ini didukung oleh ‘mayoritas kuat gubernur’, dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya pada Juli dan konsensus yang sangat, sangat luas pada bulan sebelumnya.

Beberapa minggu setelah masa jabatannya pada 2019, mereka berkumpul sebuah kastil pegunungan di Jerman dan dia berjanji untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendengarkan, dan tidak mengambil keputusan sebelum pembuat kebijakan mempertimbangkannya. Sebagai imbalannya, ia meminta para gubernur dapat berhenti menjelek-jelekkan keputusan kebijakan yang sudah diambil, menjauhkan perselisihan internal dari media, dan menjauhkan ponsel mereka saat rekan kerja sedang berbicara.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement