Senin 18 Sep 2023 09:12 WIB

Wapres Ajak Pengusaha China Investasi di Industri Halal Indonesia

Saat ini Indonesia menargetkan menjadi pusat produsen halal dunia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi untuk mendorong penguatan kerja sama dalam sektor produk halal di Grand Ballroom C, Lt. 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Jumat pagi (15/09/2023).
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi untuk mendorong penguatan kerja sama dalam sektor produk halal di Grand Ballroom C, Lt. 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Jumat pagi (15/09/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak para pengusaha China untuk berinvestasi di industri halal Indonesia. Kiai Ma'ruf mengatakan, saat ini Indonesia menargetkan menjadi pusat produsen halal dunia. Karena itu, berbagai upaya digencarkan untuk mendorong pengembangan produk halal Indonesia.

"Kami mengajak para pengusaha China untuk berinvestasi di industri halal di Indonesia karena indonesia memang ingin menjadi pusat produsen halal dunia," ujar Kiai Ma'ruf saat melakukan wawancara dengan media China dikutip pada Senin (18/9/2023).

Baca Juga

Selain business to business, Kiai Ma'ruf juga berharap peningkatan investasi negara China Indonesia pada bidang ekonomi halal.

“Saya berharap ada kerja sama ekonomi halal yang lebih konkret ke depan, antara lain berupa investasi dari negara China,” pungkasnya

Kiai Ma'ruf berharap dengan semakin banyak investasi yang masuk ke industri halal akan menghasilkan produk halal yang tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga diekspor ke negara lain.

"Jadi hasil produksinya itu untuk melayani penduduk indonesia yang jumlah umat Islamnya cukup besar 230 juta dan untuk China sendiri dan diekspor ke berbagai negara yang penduduk muslimnya cukup besar di dunia," ujar Kiai Ma'ruf.

Sebelumnya saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha besar China di wilayah Fujian juga Kiai Ma'ruf menyinggung agar kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP) antara Indonesia dan China diperluas jangkauannya ke sektor halal.

"Perluasan agar mencakup sektor industri halal. Pangsa pasar produk halal global maupun antar kedua negara sangat potensial untuk dioptimalkan guna memperkuat kerja sama ekonomi ke depannya,” ujar Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf menegaskan komitmen Pemerintah untuk mendorong koordinasi internal untuk kelancaran fasilitasi investasi perusahaan China. Hal ini akan dilakukan melalui pembentukan kelompok kerja lintas kementerian dan lembaga khusus untuk TCTP.

"Saya menyambut baik keinginan pelaku bisnis halal untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis ini di Indonesia,” ujarnya. 

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini juga menyampaikan Indonesia saat ini juga telah memiliki 3 Kawasan Industri Halal (KIH), yakni Halal Modern Valley di Serang, Halal Industrial Park di Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal Hub di Bintan. Pemerintah mengundang para pelaku bisnis yang tertarik untuk berinvestasi di sektor industri halal, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.

“Pemerintah Indonesia juga telah mengajak Kawasan Industri Batang dan Aviarna untuk membangun zona halal, seperti di Kawasan Industri Bintan, guna mendorong potensi industri pangan halal dalam koridor TCTP,”  tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement