REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini, Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah diuji coba. Jika proyek ini berjalan lancar, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kereta cepat di kawasan Asia Tenggara.
Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China Emir Monti mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki kecepatan maksimum 350 kilometer per jam.
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi kebanggaan Indonesia yang merupakan kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya seperti dilansir dari laman resmi KCIC, dikutip Senin (18/9/2023).
Sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara, Emir melanjutkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ikut membawa nama baik Indonesia mata dunia internasional sebagai negara yang memiliki transportasi masa depan. Menurut dia, Asia Pacific Rail merupakan ajang rutin pameran, konferensi, dan networking bagi seluruh pelaku perkeretaapian dari Asia, Amerika, dan Eropa.
Sementara, Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadi tonggak modernisasi transportasi perkeretaapian di Indonesia, dengan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh 50 menit.
Saat diluncurkan, Indonesia nantinya akan menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat setelah Laos. Adapun teknologi yang digunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan fitur kereta cepat Cina yang sangat canggih, teruji, dan berkelas dunia.
“Ini di antaranya jalur lintasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis Indonesia,” katanya.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise mampu meredam getaran dan kebisingan secara optimal walau dalam laju sangat cepat. Kereta Cepat Jakarta Bandung juga mampu melesat dengan kecepatan 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional 350 kilometer per jam.
Dwiyana memastikan kereta penumpang yang nyaman, modern, lebih luas, dan ramah difabel tersebut sarat unsur keindonesiaan. Kereta dibuat dengan desain kepala kereta terinspirasi dari kepala komodo dan lapisan kursi penumpang menggunakan motif batik mega mendung khas Jawa Barat.
Kapasitas penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung dalam sekali perjalanan mencapai lebih dari 500 penumpang. Kereta tersebut nantinya akan dioperasikan dengan menyediakan kelas VIP, first class, dan second class.
Pada 6 September 2023, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Perdana Menteri (PM) China Li Qiang menjajal operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Stasiun Halim, Jakarta menuju Stasiun Karawang.
Uji coba ini menjadi yang terakhir kalinya menjelang diresmikan. “Hari ini saya berada di Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Halim untuk meninjau sekaligus melakukan uji coba terakhir kereta cepat,’’ ujar Luhut dikutip dari akun Instagram-nya.
Dia hadir langsung mendampingi Li yang menyempatkan waktu di sela-sela kegiatan KTT ASEAN. Setelah Indonesia menunggu 15 tahun sejak digagas 2008, kata dia, masyarakat akhirnya merasakan kereta dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
Menurut dia, Kereta Cepat Jakarta Bandung sebagai kereta api cepat pertama di Asia Tenggara.
“Bahkan, menurut data International Union of Railway hingga 2022 hanya 20 negara yang memiliki layanan kereta cepat dan Indonesia menjadi salah satunya,” katanya.
Luhut menyebut Pemerintah Cina membuka peluang pengembangan proyek kereta cepat bisa mencapai Surabaya. Suksesnya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi modal keyakinan kedua negara melanjutkan proyek ini sampai Jawa Timur.
Li mengapresiasi hasil kerja sama Indonesia dan Cina dalam mengembangkan proyek kereta cepat.
“Tadi dia (perdana menteri Cina) sangat puas. Dia bilang sama kualitasnya dengan yang di Cina. Kita juga puas,” ujarnya.
Li mencoba KA Cepat dengan rute Stasiun Halim - Stasiun Karawang. Dari Stasiun Halim hingga Karawang dengan waktu tempuh selama 15 menit. Dia berkesempatan melihat berbagai fasilitas dan interior Stasiun KA Cepat Halim dan Karawang serta mencoba kereta penumpang dan kereta inspeksi untuk menjajal kereta cepat tersebut.