Senin 18 Sep 2023 17:40 WIB

Ukraina Klaim Rebut Lebih Banyak Wilayah di Timur dan Selatan dalam Serangan Balasan

Tiga bulan terakhir, militer Ukraina melancarkan serangan balasan terhadap Rusia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Asap mengepul dari gedung-gedung dalam pemandangan udara Bakhmut, tempat pertempuran terberat dengan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina. ilustrasi
Foto: AP Photo/Libkos
Asap mengepul dari gedung-gedung dalam pemandangan udara Bakhmut, tempat pertempuran terberat dengan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina melaporkan pada hari Senin (18/9/2023), bahwa pasukannya telah merebut kembali lebih banyak wilayah di front timur dan maju ke selatan dalam serangan militer melawan pasukan Rusia.

Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pasukan Kiev telah merebut kembali dua kilometer persegi (0,77 mil persegi) lahan dalam seminggu terakhir di sekitar kota Bakhmut yang hancur di timur, yang direbut oleh pasukan Rusia pada bulan Mei lalu, setelah berbulan-bulan pertempuran. "Pasukan Kiev juga merebut kembali dua desa di sisi selatan kota, Andriivka dan Klishchiivka," kata Maliar.

Baca Juga

Kedua kota itu terletak di dataran yang lebih tinggi dan perebutan kedua desa itu dapat menjadi titik awal untuk menegaskan kembali kendali atas kota yang sangat penting itu. "Pasukan Kiev telah membebaskan 51 km persegi (19 mil persegi) di dekat Bakhmut sejak dimulainya serangan balasan," kata Maliar menambahkan.

Lebih jauh ke selatan di wilayah Donetsk, Maliar mengatakan, pasukan Ukraina terus menahan serangan Rusia ke arah kota Avdiivka dan Maryinka. Pasukan Ukraina juga mencoba untuk maju ke arah Laut Azov dalam sebuah gerakan ke selatan, yang menurutnya, dimaksudkan untuk memecah belah pasukan Rusia yang telah merebut kembali 5,2 km persegi (dua mil persegi) dalam seminggu terakhir.

"Secara keseluruhan, Ukraina berhasil merebut kembali lebih dari 260 km persegi (100 mil persegi) di bagian selatan selama serangan balasan," katanya.

Selama serangan balasan selama tiga bulan, Ukraina telah melaporkan kemajuan yang lambat dan stabil terhadap posisi Rusia yang telah mengakar. Ukraina merebut kembali sejumlah desa dan maju di sisi Bakhmut, tetapi tidak merebut pemukiman besar.

Presiden Volodymyr Zelenskiy dan para pejabat lainnya telah menepis kritik dari Barat yang mengatakan bahwa serangan tersebut terlalu lambat dan terhambat oleh kesalahan strategi. Reuters tidak dapat memverifikasi klaim laporan-laporan Ukraina tersebut dan Rusia belum mengkonfirmasi apa yang terjadi, dari klaim kemajuan kubu Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement