Senin 18 Sep 2023 19:15 WIB

Polisi Periksa Sejumlah Saksi dan Kamera Pengawas di Museum Nasional

Polisi memeriksa sejumlah saksi dan kamera pengawas usut kebakaran Museum Nasional.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi Museum Nasional Indonesia (MNI) atau dikenal dengan Museum Gajah di Gambir, Jakarta Pusat. Polisi memeriksa sejumlah saksi dan kamera pengawas usut kebakaran Museum Nasional.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam 
Kondisi Museum Nasional Indonesia (MNI) atau dikenal dengan Museum Gajah di Gambir, Jakarta Pusat. Polisi memeriksa sejumlah saksi dan kamera pengawas usut kebakaran Museum Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polisi masih menyelidiki penyebab kebarakan ruang pamer koleksi Museum Nasional atau Museum Gajah, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/9/2023) malam. Setidaknya sebanyak 14 orang telah dilakukan pemeriksaan dan petugas berwenang pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran bersama tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

“(Pemeriksaan) untuk melakukan menggali informasi lebih dalam lagi terkait dengan apa yang terjadi serta siapa yang melihat dan aktivitas keseharian mereka," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Senin (18/9/2023).

Baca Juga

Dalam proses penyelidikan kasus kebakaran Museum Gajah di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, kata Komarudin, ihaknya juga telah mengamankan sejumlah rekaman kamera pengawas atau CCTV untuk bisa mengungkap penyebab kebakaran. Namun demikian, ia belum dapat membeberkan hasil sementara dari penyelidikan tersebut. Termasuk jumlah kamera pengawas yang diamakan untuk diperiksa.

"CCTV di beberapa titik yang diamankan. Tim gabungan dari Puslabfor, penyidik Polda dan Polres dan ahli artefak ataupun sejarah masih bekerja,” ungkap Komarudin.

Banyak Patung Terbakar

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Suheri mengatakan benda paling banyak yang ikut terbakar adalah patung. Namun pihaknya belum mendapatkan data mengenai pencatatan koleksi bersejarah yang hangus terbakar. Karena itu pihaknya belum bisa menaksir kerugian yang diakibatkan dari kebakaran Museum Nasional. 

"Kebanyakan adalah patung dan bahan-bahan lainnya sih. Mungkin yang lebih paham adalah yang punya aset," jelas Suheri.

Menurut Suheri, penanganan kebakaran di Museum Gajah berbeda dengan peristiwa kebakaran di permukiman penduduk yang kerap terjadi. Sebab tidak sembarang orang bisa mengetahui apakah benda-benda yang terbakar tersebut termasuk benda bersejarah. Termasuk menaksir harga benda-benda bersejarah yang terdampak kebakaran pada Sabtu malam tersebut.

"Kalau taksiran kerugian ini kan namanya barang bersejarah tentu nilai yang belum bisa dilihat secara detail. Untuk memberikan sebuah peniliaian kerugian tidak sembarangan,” kata Suheri.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Museum Gajah pada terjadi pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian kobaran api telah berhasil dipadamkan sebelum pukul 21.00 WIB.  Akibat dari kebakaran tersebut, Museum Nasional akan ditutup sementara untuk umum.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement