Senin 18 Sep 2023 19:51 WIB

Kuota Uji Coba Kereta Cepat 2.000 Penumpang per Hari, Animo Warga Tinggi

Penumpang dijadwalkan untuk melakukan perjalanan pulang-pergi (PP).

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, tiba di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, tiba di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (18/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Warga antusias mencoba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Selama masa uji coba yang sudah berjalan, kuota penumpang kereta cepat ini dibatasi 2.000 orang per hari, untuk perjalanan pulang-pergi (PP).

Calon penumpang yang ingin mencoba kereta cepat terlihat memadati Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti mengatakan, hingga Ahad (17/9/2023) sudah ribuan penumpang yang mencoba kereta cepat.

Baca Juga

“Sejak Jumat (15/9/2023) kita mengajak masyarakat Bandung untuk mencoba uji coba KCJB. Itu kurang lebih 3.000-4.000 penumpang sudah mengikuti kegiatan tersebut,” ujar Emir saat ditemui Republika di Stasiun Tegalluar, Senin (18/9/2023).

Emir menjelaskan, selama masa uji coba ini penumpang mencakup warga sekitar jalur kereta cepat, warga yang mendaftar secara daring melalui situs web ayonaik.kcic.co.id, serta undangan. Menurut dia, prioritasnya adalah warga sekitar. “Warga yang ingin naik hanya perlu unjuk KTP (Kartu Tanda Penduduk) sebagai bukti verifikasi daftar penumpang. Kalau sesuai, kita izinkan masuk,” kata dia.

 

photo
Calon penumpang kereta cepat memadati Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). - (Republika/Dea Alvi Soraya)

 

Menurut Emir, selama masa uji coba ini disiapkan delapan rangkaian kereta cepat. Masing-masing rangkaian berkapasitas 601 kursi. Ia mengatakan, kuota penumpang selama masa uji coba ini di bawah kapasitas untuk menjamin kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.

Emir menjelaskan, per harinya disediakan kuota penumpang 2.000 orang atau 500 orang per perjalanan. Tersedia perjalanan dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim, Jakarta, maupun sebaliknya. Dengan pilihan jam keberangkatan pukul 09.00 WIB dan 14.00 WIB. 

Setiap penumpang, kata dia, diatur untuk perjalanan pulang-pergi (PP). “Setiap perjalanan kita setting PP-ya. Jadi, (contohnya) pagi dari Halim jam 09.00, sampai sini (Tegalluar) sekitar 09.47. Balik lagi Halim jam 10.15. Itu rombongan yang sama,” kata Emir.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement