Senin 18 Sep 2023 20:05 WIB

Pengelola Kawasan Grand Pangandaran Salurkan 24 Ribu Liter Air

Pangandaran salah satu wilayah yang mengalami dampak kekeringan dan krisis air bersih

Red: Agus Yulianto
Grand Pangandaran menyalurkan air bersih sebanyak 24 Ribu liter yang diberikan kepada 3 Desa yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih di Pangandaran.
Foto: Dok. Republika
Grand Pangandaran menyalurkan air bersih sebanyak 24 Ribu liter yang diberikan kepada 3 Desa yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih di Pangandaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kekeringan yang terjadi tahun ini sudah diprediksi BMKG akan melanda Indonesia yang diakibatkan dari dampak fenomena El Nino. Puncak El Nino terjadi pada Agustus-September 2023 ini. 

Dampaknya, memicu kekeringan dan intensitas air yang berkurang di sejumlah daerah di Indonesia. Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak kekeringan dan krisis air bersih. 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kabupaten Pangandaran, PT Pancajaya Makmur Bersama selaku pemilik dan pengelola Kawasan Grand Pangandaran memberikan bantuan langsung air bersih bekerjasama dengan Perumda Air minum Tirta Prabawa Mukti, Pangandaran. 

Grand Pangandaran menyalurkan air bersih sebanyak 24 Ribu liter yang diberikan kepada 3 Desa yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih di Pangandaran. Diantaranya Desa Margacinta di Kecamatan Cijulang dengan penerima bantuan sebanyak 150 KK atau sebanyak 400 jiwa, Desa Bagolo di Kecamatan Kalipucang dengan penerima manfaat sebanyak 800 Jiwa dan Desa Emplak masih di Kecamatan Kalipucang sebanyak 93 KK yang mencapai 200 Jiwa.

Direktur Utama Grand Pangandaran Alip Joko Surajiyanto mengatakan, dengan kegiatan sosial penyaluran air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kekurangan air bersih. 

"Juga sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosial Grand Pangandaran terhadap masyarakat sekitar yang saat ini dilanda kekurangan air bersih, serta program ini akan dilakukan secara keberlanjutan," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (18/9/2023). 

Salah satu warga Desa Margacinta, Asep Dani mengtakan, musim kemarau ini sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan, saat ini warga mangalami krisis air bersih kekeringan di desa Margacinta ini benar-benar bisa dikatakan paling parah. 

"Harapan kami kedepan kegiatan ini tetap di laksanakan, Karena kebutuhan air tidak akan pernah habis. Terimakasih kepada Grand Pangandaran dan PDAM Tirta Prabawa Mukti atas bantuan air bersihnya untuk masyarakat yang saat ini sangat-sangat dibutuhkan," katanya.

Grand Pangandaran sebagai salah satu perusahaan swasta yang sudah berdiri selama satu dekade di Kabupaten Pangandaran selalu terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan agar kehadirannya selalu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement