REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menambah 25 bus baru Transjogja. Sebanyak 25 bus baru ini dirilis secara simbolis di Terminal Wates, Kulon Progo, dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2023 yang jatuh pada 17 September 2023 kemarin.
Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyebut bahwa penambahan 25 bus baru Transjogja ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas konektivitas antarwilayah. Selain itu, penambahan ini juga dalam rangka meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
"Masyarakat saya harap akan lebih tertarik untuk menggunakan moda transportasi umum yang tersedia di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya bus TransJogja," kata Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti sekaligus Pj Bupati Kulon Progo, Senin (18/9/2023).
Made mengatakan, konektivitas antar wilayah dan aksesibilitas merupakan hal yang wajib untuk diwujudkan dalam rangka menjadikan Indonesia yang lebih baik. Perhubungan atau konektivitas, katanya, akan mensejahterakan bangsa dan negara tanpa bisa ditawar.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan transportasi umum di DIY, yakni Transjogja. Selain menambah jumlah bus baru, pembuatan kartu khusus pelajar dengan tarif Rp 60 juga dilakukan untuk meningkatkan layanan di sektor perhubungan.
"Serta mengintegrasikan pembayaran dengan KRL, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses transportasi umum saat bepergian di kawasan perkotaan," ucap Made.
Terkait dengan peringatan Harhubnas, di 2023 ini bertema 'Melaju untuk Transportasi Maju'. Made menyebut bahwa tema ini sangat relevan dengan visi Indonesia Emas 2045 yakni akselerasi pembangunan melalui perbaikan di seluruh sektor secara sistematis dan menyeluruh, dengan peningkatan kualitas layanan publik.
Melaju untuk Transportasi Maju, kata Made, dimaknai sebagai upaya berkembang dan berprestasi, serta meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Hal ini menurutnya juga sejalan dengan semangat Kemerdekaan Indonesia yang menginspirasi dan memberikan dorongan kepada insan perhubungan untuk terus belajar, dan bersemangat untuk terus maju.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa pembangunan sektor perhubungan meskipun melesat cepat, namun harus tetap penuh perhitungan. Seluruh regulasi, kebijakan, program, serta kegiatan tidak sekedar berorientasi kuantitas, atau berhenti pada tataran output semata.
“Beri penekanan lebih pada pemenuhan aspek kualitas, pada pembangunan yang tepat sasaran dan tepat manfaat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan hingga ke tataran outcome,” ungkap Made.